Muhadharah, Mukasyafah & Musyahadah


Muhadharah, berarti kehadiran kalbu, setelah itu baru Mukhasyafah, yakni kehdiran kalbu dengan sifat nyatanya, lalu Musyahadah, yaitu hadirnya Al-Haq tanpa dibayangkan.

Apabila langit rahasia (sirr) telah bersih dari mega sitr, maka matahari penyaksian tepancar dari bintang kemuliaan.

Kebenaran musyahadah, seperti diungkapkan oleh al-Junayd r.a.
“Wujdu Al-Haq menyertai kesirnaanmu.
Orang yang bertahap Muhadharah selalu terikat dengan ayat-ayat-Nya.
Dan orang yang mukasyafah terhampar oleh Sifat-sifat-Nya, sedangkan
orang yang musyahadah ditemukan Dzat-Nya.
Orang yang muhadharah ditunjukkan akalnya.
Orang yang mukasyafah didekatkan ilmunya.
Dan orang yang musysahadah dihapuskan oleh ma’rifatnya.”

Tidak ada tambahan lagi dalam penjelasan musyahadah lebih dari apa yang dikatakan oleh
Amr bin Utsman al-Makky r.a.
Arti dari yang diucapkan, bahwa cahaya- cahaya yang melingkupi kalbunya,
tanpa adanya tutup dan faktor yang memutus di celahnya.

Sebagaimana perkiraan dalam kiltan yang bersambung.
Seperti malam yang gelap dilampaui cahaya, dan cahaya itu tidak terputus, maka jadilah cahaya siang.
Begitupun kalbu, apabila keabadian Tajalli tampak terus menerus, akan menjadi siang yang nikmat, tiada malam sama sekali.

Dalam syair yang mereka lantunkan :
Malamku, dengan Wajah-Mu terang benderang
Dan kegelapannya merambah manusia
Manusia berada dalam kegulitaan,
Sedang kami ada di cahaya benderang siang

An-Nury berkata :
“Seorang hamba tidak sah ber-musyahadah, sepanjang masih hidup.
“Apabila subuh telah terbit, tak perlu lagi lampu.”
Dan ketika terang subuh tiba, beredarlah cahayanya, dengan cahayanya
Cahaya-cahaya gemerlap bintang
Cahaya tertelan gelas,
Jika saja tersimpan bara karena menelannya
Terbanglah secepat-cepatnya
Gelas piala, dan gelas piala manakah
yang menghancurkan dan menyirnakan,
menghanguskan mereka dari diri mereka sendiri,
sementara tak satu pun gelas piala
yang mengabadikan dan memercikan mereka.
Gelas yang menghapus mereka secara
menyeluruh dan tiada menyisakan tulang
belulang dari pengaruh-pengaruh sifat-sifat
kemanusiaan.

Sebagaimana diucapkan :
Mereka berjalan, namun tidak tetap, tidak
teratur dan tidak ada pengaruh.

Facebook

Spotify

Youtube Channel