Keutamaan Shalawat Taghfir

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid 

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَغْفِرُ بِهَا الذُّنُوْبُ وَتُصْلِحُ بِهَاالْقُلُوْبُ وَتَنْطَلِقُ بِهَاالعُصُوْبُ وَتَلِيْنُ بِهَاالصُّعُوْبُ وَعَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ اِلَيْهِ مَنْسُوْبٌ

ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHALATAN TAGHFIRU BIHADZ DZUNUUB WA TUSLIHU BIHAL QULUUB WA TANTHALIQU BIHAL 'USHUUB WA TALIINU BIHASH SHU'UUB WA 'ALAA AALIHII WA SHAHBIHII WA MAN ILAIHI MANSUUB.
Ya Allah, Engkau curahkan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW dengan shalawat yang mengampuni segala dosa, yang memperbaiki segala hati, yang menyembuhkan segala penyakit, yang memudahkan segala kesusahan, tercurahkan pula kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang yang ada bertalian kepada beliau SAW.

Berkata Allah di dalam Kitabnya Yang Mulia:

"....أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ....."

'ATI'ULLAHA WA 'ATI'UUR RASULA"
"Ta'atilah Allah dan Ta'atilah Rasul"
(Qs. An-Nisa: 59)
Dan juga berkata didalam KitabNya

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

INNALLAHA WA MALA'IKATAHU YUSHALLUNA 'ALAN NABIYYI YAA 'AYYUHAL LADZINA AAMANU SHALLU 'ALAIHI WASALLIMU TASLIMAAN.
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
(Qs. Al-Ahzab: 56)

Keutamaan dan kemuliaan dan kedudukan daripada keagungan shalawat Nabi Muhammad SAW, yang mana terhimpun semua amal dan terhimpun semua dzikir dan semua itu diwujudkan dalam bentuk shalawat, dengan shalawat berarti sudah termasuk orang yang berdzikir, dengan shalawat juga sudah menghimpun segala doa, dengan shalawat sangat cepat dan mudah untuk bisa mengenal Allah SWT, dengan banyak shalawat juga cepat untuk mimpi atau mengenal ketemu Rasulullah SAW. Karena kebersamaan telah terhimpun dzikir beserta mengikutkan kekasihNya maka mendapatkan pandangan oleh Allah SWT, dan Allah memandang kekasihnya bukan memandang diri kita atau amal ibadah kita. Maka diserukan bahwasanya tanda-tanda orang yang taat kepada Allah dan taat RasulNya adalah termasuk orang yang bershalawat.

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Orang yang bershalawat itu mengerjakan apa yang diwajibkan dan apa yang disunnahkan, ada yang banyak mengerjakan sunnah tetapi melupakan yang wajib, ada yang wajib saja ketinggalan sunnahnya, maka tidak ada kerjasama diantara penghimpunan do'a, dan do'a itu tidak akan sampai kepada apa yang dimaksud karena meninggalkan yang membawa berita, yaitu Sayyidil Wujud Al-Imamil Kulli Maujud Nuril Wujud Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam.

Maka dititipkanlah cahaya-cahaya ilmu ini kepada kekasihNya, yaitu orang-orang yang sudah dekat dengan Allah SWT, orang-orang yang sudah dekat dengan Rasulullah SAW. Di ibaratkan mereka itu adalah orang yang sedang berbulan madu, maka orang yang tidak bershalawat itu akan berkata untuk apa shalawat itu, dan dia tidak mengetahui nikmat shalawat, dia seperti halnya orang yang belum menikah bagaimana tahu indahnya berbulan madu.

Maka dengan shalawat ini sudah dikuatkan pada ayat diatas yaitu ta'at kepada Allah dan ta'at kepada Rasul, lalu dikuatkan lagi dengan ayat Qs. Al-Ahzab:56. dikatakan Inallaha Wa Mala'ikatahu Yushalluna 'Alan Nabi maka dijawab Alhamdulillah lalu berikutnya Yaa 'Ayyuhal Ladzina Aamanu Shallu 'Alaihi Wasallimu Tasliman maka jawabannya adalah Allahumma Shalli Wa Salim Wa Barik'Alaihi Wa Ahlihi. 


Dari ayat diatas kenapa dijawab Alhamdulillah karena disitu terdapat hak Allah SWT, karena di ayat ini adalah Allah SWT yang mengawali shalawat lalu diteruskan kepada malaikat sebagai bentuk besarnya cinta Allah kepada Nabi Muhammad, dimana Allah perintahkan juga malaikat yang bershalawat agar berdoa untuk mendoakan dan memintakan ampun umat Nabi Muhammad SAW, wajiblah kita menjawab Alhamdulillah sebagai bentuk syukur dan persaksian atas janji Allah pada ayat tersebut. 

Lalu untuk siapa kemuliaan shalawat ini maka ayat berikutnya adalah Yaa Ayyuhal Ladzina Amanu.... bagi orang yang beriman, bukan orang yang kufur, bukan orang yang munafik, bukan orang yang fasik, maka orang yang tidak percaya dengan shalawat dia termasuk orang yang kufur, karena sudah jelas ayatnya dan diserukan didalam kitabNya, jika kamu orang beriman maka wajiblah bagi kamu bershalawat "Shallu", yaitu kepada "Alaihi" siapakah Alaihi? yaitu kepada 124.000 Nabi yang memiliki gelar Alaihis Sallam dan sebagai bentuk jama' terhimpunnya semua keselamatan dan kemuliaan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk Al-Imamul Ambiya' Wal Mursalin (Pemimpinnya para Nabi dan Rasul). Apabila kamu sudah menyebut Nama dengan sesuatu yang Allah cintai maka wajib bagimu menerima keselamatan dari segala keselamatan, bahkan ditambakan lagi kasih sayangnya, selamat di dunia dan selamat di akhirat.

Apabila dirasakan dirimu lemah akan shalawat, kurang shalawat bahkan tidak bershalawat maka memang dirimu termasuk orang yang belum beriman, karena belum bershalawat maka belum beriman. Maka bagi orang-orang yang telah beriman, bagi mereka yang benar-benar bershalawat, mentaati Allah dan Rasulnya, maka dijadikan dia kekasih Allah yaitu para Nabi-Nabi dan Wali-wali sehingga dikirimkan kembali Malaikat-malaikat mengirimkan pesan kepada kekasih Allah, dimana yang diturunkan kepada Nabi disebut Wahyu, jika diturunkan kepada WaliNya disebut Ilham. 

Kemudian apabila seseorang itu betul-betul akhlaqnya seperti Nabi Muhammad, ibadahnya seperti Nabi Muhammad, ucapannya seperti Nabi Muhammad, cara dagangnya memakai cara Nabi Muhammad, Kehidupannya seperti cara hidup Nabi Muhammad, syariatnya seperti Nabi Muhammad, maka tidak segan-segan Rasulullah akan datang kedalam mimpinya, bahkan Yaqodotan atau saat dia dalam keadaan terjaga dan memberikan hadiah orang yang mencintai itu, cinta 1 kali saja dia dengan Nabi Muhammad maka Nabi Muhammad akan mencintai 1000 kali lipat, dan sebelum kamu mencintai Nabi Muhammad, Beliau sudah cinta terlebih dahulu kepadamu, bahkan saat niatmu hendak menyebut salam kepadanya sebelum terucap dalam lisan sesungguhnya sudah dibalas saat itu juga oleh Baginda Nabi Muhammad, dan ketahuilah sebaik-baik umat adalah umat Nabi Muhammad SAW.

Ditegaskan lagi Allah SWT itu Maha Berkuasa dan Allah SWT itu Maha Berkehendak, dan tidak ada apa yang dikehendakiNya itu tidak terjadi, dan apa yang diperintahkanNya itu pasti harus dikerjakan, Allah SWT memerintahkan manusia tetapi Allah SWT tidak melakukannya, Allah SWT perintah sholat tetapi Allah SWT tidak sholat, Allah SWT perintah puasa tetapi Allah tidak puasa, Allah perintah zakat tetapi Allah tidak zakat, Allah perintahkan haji bagi yang mampu cukup dan lebih tetapi Allah tidak haji, tetapi Allah memerintahkan shalawat, sebelum hambanya membaca shalawat, Allah SWT sudah bershalawat terlebih dahulu lalu kemudian para malaikat. Maka disini Allah SWT berikan rukun Islam untuk orang yang mengaku Islam tetapi Allah SWT tidak turut campur didalamnya, berbeda dengan mereka yang mengaku beriman, yaitu wajib bagi mereka yang beriman untuk bershalawat dan sebelum mereka bershalawat Allah SWT sudah terlebih dahulu bershalawat. Dan bagi manusia yang bershalawat mereka wajib mendapatkan keselamatan dan keamanan.

Maka hadiah yang terbesar dari Al-Qutub, Al-Arif Billah, As-Sayyid Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid, tanpa ada keinginan kepemilikan apa yang diberikan Beliau sesuatu yang besar ditempuh selama 8 tahun dalam kesedihan, dan penderitaan, dan pengasingan diri dari mahluk-mahluk, agar bisa menjumpai apa yang dicintai, yaitu Allahu Rabbul Alamin, dan Sayyidil Wujud Al-Imami Kulli Maujud Nuril Wujud Muhammad Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam.

Ibadah kita ini sangatlah berbeda dengan ibadahnya para Guru-guru kita, para Salafunash Shalihin, tidak ada dalam diri mereka yang menginginkan dunia, sibuk dengan mahluk, mereka sibuk mengosongkan hatinya dan dikuatkan hanya untuk menuju Tuhannya dan menemui NabiNya. Dan tentunya perihal itu bukanlah yang bisa dilakukan oleh maqom kita, karena hanya manusia tertentu dan terpilih saja yang memilliki kemampuan untuk seperti itu, maka jika diketahui diri kita tidak mampu seperti itu maka cukup dekatkanlah dirimu dengan orang-orang yang seperti itu.

Apabila kamu susah dalam mendekat kepada Rasulullah maka cukuplah dirimu mendekat kepada Waliyullah yang dekat kepada Rasulullah SAW, seperti halnya kita tidak punya mobil maka ikutlah orang yang punya mobil pasti kamu akan merasakan juga naik mobil. Dan janganlah kamu memaksakan dirimu untuk bagaimana bertemu dengan Nabi Muhammad, cukup ambil saja warisannya jika kamu merasa tidak mampu untuk menempuh jalan tersebut, apakah warisan tersebut? salah satunya yaitu adalah Shalawat Taghfir yang telah diwariskan kepada kita, dimana mendapatkannya 8 tahun penuh dengan air mata, sedangkan betapa mudahnya kita mendapatkan hal tersebut dapat dari foto kopian, dapat dari sosial media, dapat diberikan begitu saja dan dibagikan oleh Guru kita. 

Inilah hadiah yang sangat besar dari Allah SWT lalu diberikan kepada Rasulullah, lalu dari Rasulullah diberikan kembali kepada Habib Sholeh, lalu dari Habib Sholeh Shalawat ini disebarkan kepada umat agar tidak masuk neraka, dan shalawat ini bisa juga dikatakan atau disebut sebagai shalawat akhir zaman, karena banyaknya pendosa, banyak yang ingkar, banyak yang syirik, banyak yang musyrik, banyak yang maksiat, sehingga di akhir zaman ini ditegaskan lagi oleh Guru-guru kita cukup dengan Istighfar dan Shalawat apabila kita tidak mampu mengamalkan apa yang ada didalam Al-Qur'an, dijadikan Istighfar sebagai bentuk memohon ampunan dan Shalawat sebagai pertolongan.


Maka dengan ini kita kupas, terjemahkan, dan uraikan agar kita betul-betul paham membaca Shalawat Taghfir ini, shalawat ini sekaligus sebagai wirid, sekaligus dzikir, sekalligus do'a, sekaligus minta pengampunan, sekaligus berhajat, sekaligus untuk mengobati. Dan shalawat ini diberikan langsung oleh Rasulullah SAW kepada Al-Habib Sholeh ketika selesai melaksanakan sholat fajar dan dalam keadaan tersadar, maka di ijazahkanlah shalawat ini kepada Al-Habib Sholeh sehingga Beliau Al-Habib Sholeh pingsan karena melihat cahaya Rasulullah dan tersadar sampai waktu mendekati dhuhur, diketahui hatinya sudah menjadi cahaya, akalnya menjadi cahaya, shalawat ini juga bercahaya dan tertanam didalam hati Beliau.

Isi kandungan dalam Shalawat Taghfir ini adalah shalawat itu sendiri dalam pembukaannya 

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN

karena do'a yang tanpa dibuka dengan sholawat niscaya ditangguhkan, sedangkan dengan sholawat ini memaksa dan menggedor langit untuk dirobek dan dibuka segala hijab-hijab agar kita bisa memanjatkan doa, maka setelah langit terbuka dan seorang hamba itu berhadapan dengan Tuhannya, maka apa yang menjadi keinginan seorang hamba?, orang yang memiliki malu dan tahu diri kepada Tuhannya pasti yang awal diminta adalah Istighfar, dan ketahuilah Syeikh Abdurrahman Sohibul Maulid Diba' berkata: "jalan yang paling cepat menuju Allah SWT adalah dengan istighfar."

Dan sholawat ini selain memiliki kandungan Istighfar juga termasuk Ba'biyah yaitu berakhiran huruf Ba' dimana bermakna pintu (Babun), dan huruf Ba' ini adalah himpunan dari seluruh 30 Juz Al-Qur'an seperti yang telah diterangkan didalam kitab Tajjul Ayyam Jilid 1, bahwasanya 30 Jus Al-Qur'an ini kandungannya dapat di rangkum dalam satu surat, yaitu surat Al-Fatihah, sehingga surat ini disebut juga pembuka, dan Surat Al-Fatihah ini dapat dirangkum lagi menjadi ayat Bismillah, dan dari Bismillah inilah yang kemudian dirangkum kembali menjadi huruf Ba', dan huruf Ba' ini dirangkum kembali menjadi titk (.) dimana titik itu adalah Nur Nabi Muhammad SAW, dan dengan bacaan shalawat ini dimaksudkan menjadi orang yang selalu menutup dan mengakhirkan segala sesuatu / pungkasannya dengan Al-Qur'an.

Lalu diketahui setelah merobek langit dan masuk berjumpa dengan Tuhannya ternyata seluruh catatannya itu penuh dengan dosa dari kecil, sehingga seorang hamba itu tidak berhajat apa-apa maka hendaknya dia meminta ampun (taghfir) atas dosa-dosanya, maka dilanjutkan didalam sholawat ini bacaan Istighfar atas dosa-dosanya (Bihadz Dzunub) benar-benar dikuatkan didalam hati untuk benar-benar meminta ampun kepada Tuhannya.

 صَلَاةً تَغْفِرُ بِهَا الذُّنُوْبُ
SHALATAN TAGHFIRU BIHADZ DZUNUUB
shalawat yang mengampuni segala dosa

bacaan ini adalah bentuk harapan yang benar-benar mengetahui dan artinya, jangan kamu membaca asal membaca tanpa mengetahui bahwa diri kita ini gudangnya kotoran, janganlah membaca hanya karena ini sebuah bacaan, dan jangan membaca hanya karena hafal, tetapi membaca harus disertai dengan harapan dan mengetahui arti apa yang sedang dibaca, setiap saat hati manusia ini dapat berubah karena iblis, maka luruskanlah dengan membersihkannya, dan yang sanggup menolong dan membersihkan hati kita, dan meluruskan niat diri yaitu Allah SWT sehingga didapatkan Tuslih bihal Qulub.

وَتُصْلِحُ بِهَاالْقُلُوْبُ
WA TUSLIHU BIHAL QULUUB
 yang memperbaiki segala hati

Maka barangsiapa yang sudah bersih hatinya, sudah lurus jalannya 

وَتَنْطَلِقُ بِهَاالعُصُوْبُ
 WA TANTHALIQU BIHAL 'USHUUB
yang menyembuhkan segala penyakit

yaitu dilenyapkan segala macam penyakit, dan penyakit itu tidak hanya perkara jasad tetapi penyakit bisa sakit badannya, sakit pikirannya, sakit perbuatannya. Hati rusak penyakit,  Cinta dunia itu penyakit, lupa Allah itu penyakit, kelalaian itu penyakit, bisa jadi badan seseorang itu sehat tetapi sakit pikiran dan hatinya.

Maka dengan membaca shalawat ini niscaya manusia itu akan bersih, dan setelah bersih tentunya dijauhkan dari segala penyakit, maka kembali manusia itu kepada fitrahnya, kembali kepada Allah SWT dalam keadaan suci.

Dan bentuk beban-beban pikiran, beban yang bikin kita berat dan sakit dicabut oleh Allah SWT karena telah dilenyapkan maka itu

وَتَلِيْنُ بِهَاالصُّعُوْبُ
WA TALIINU BIHASH SHU'UUB
yang memudahkan segala kesusahan

semua yang menggangu pikiranmu, hatimu, dan ibadahmu itu adalah beban, dan dicabut beban itu oleh Allah SWT, dengan 5 poin tersebut yang kita ketahui 1 kali membaca itu lebih utama daripada orang yang membaca ribuan dengan kebodohan, dan sibuk dengan jumlah hitungannya. Karena celaka orang yang bodoh membaca tidak mengetahui artinya, dia beristighfar kepada Allah SWT tetapi tidak menyesal atas dosa-dosa yang telah diperbuatnya, bahkan tidak mengetahui dan merasa akan banyak dosa yang ada pada dirinya, tidak menetes air mata pada dirinya, padahal orang istighfar itu harus memperbesar harapan atas ampunan dari Allah SWT

وَعَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ اِلَيْهِ مَنْسُوْبٌ
WA 'ALAA AALIHII WA SHAHBIHII WA MAN ILAIHI MANSUUB.
tercurahkan pula kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang yang ada bertalian kepada beliau SAW.

Dan ditambah lagi ditutup dengan banyaknya keutamaan shalawat ini dengan mencari sumber-sumbernya, yaitu para Ahlul Bait, dimana sumbernya dari Rasululllah SAW lalu kepada para Sahabat, lalu kepada Tabi'in, Tabi'at Tabi'in, dan kalimat Mansuub  ini merujuk kepada keturunan-keturunan Nabi, nasab-nasab yang bertalian kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, termasuk pula Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid ini, di ikutkan kita mengikuti dibelakang mereka, karena merekalah sumber-sumber kemuliaan, disebabkan pengorbanannya terhadap umat. Dan wajib bagi kita mencintainya karena kita mendapatkannya dengan gratis dan mudah. 

Seperti itulah kerja keras Al-Habib Sholeh dalam menempuh jalan Tuhannya, mengikuti datuk-datuknya, dimana Baginda Nabi Muhammad selalu memikirkan bagaimana keselamatan umatnya, begitu pula cucu-cucunya yang rela susah, mau dalam keadaan susah dan sulit hanya untuk mendapatkan hadiah dari Allah SWT yang kemudian dibagikan kepada umat, sehingga semua keturunan-keturunan mulia itu mendapatkan jaminan dari Allah SWT. Bahkan ditulis dan di abadikan didalam ayat Al-Qur'an disucikan

......إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

.........INNAMAA YURIDULLAHU LIYUDZHIBA 'ANKUMUR RIJSYA 'AHLAL BAITI WA YUTHAHHIRAKUM TATHHIRAAN
........Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
(Qs. Al-Ahzab: 33)

merupakan hadiah dari Allah SWT karena banyak memikirkan umat, maka jauhilah cinta kepada dirimu sendiri dan keluarga, maka wujudkanlah cintamu kepada Allah dan RasulNya niscaya semua mahluk akan mencintaimu. Maka peganglah shalawat ini sehingga kalian semua bertalian dengan Habib Sholeh, dan para salafunash shalihin, sampai kepada Kakek-kakeknya, Guru-gurunya, minimal kita membacanya 1 kali setelah sholat fardhu apabila tidak mampu membaca 41x, apabila mampu lagi dibaca 3x, mampu lagi dibaca 11x, mampu lagi 41x sehingga kita tahu akan kandungan apa yang ada didalamnya, semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari Al-Habib Sholeh Tanggul, dapat keberkahan dari Shalawat Taghfir agar kita semua dikumpulkan dengan Nabi Muhammad SAW dan Habib Sholeh Tanggul kelak di hari kiamat amin Ya Rabbal Alamin. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook

Spotify

Youtube Channel