Selendang Dari Yogyakarta

Sejarah sebuah selendang waliyah (wali Allah perempuan) dari kota Yogyakarta yang tidak mau disebutkan namanya, beliau adalah seorang abid (ahli ibadah), selendang ini ditulis tangan menggunakan centing atau alat tradisional yang dipakai untuk membuat sebuah motif batik, beliau menuliskan sebuah karya kedalam selendangnya menggunakan bahasa sufi atau sebuah isyarah yang sulit dicerna maknannya oleh orang awam, dan mungkin hanya dia saja yang mengerti akan arti apa yang dia tulis dalam selendang ini.

Penulisannya juga tidak bisa sembarangan, yaitu berdasarkan petunjuk dengan melalui puasa, dan beliau menyelesaikannya dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun, selendang ini dijelaskan oleh Guru kami bahwa dulunya selendang ini juga digunakan sebagai alat berlindung dari pasukan belanda yang sedang menduduki Indonesia sebagai alat penjagaan diri

Selendang ini diperkirakan berumur 200 tahunan dan diturunkan kepada cucu - cucunya, sampai cucu yang terakhir bermimpi untuk menyerahkan selendang ini kepada guru kami Hadratus Asy-Syeikh Arifin bin Ali bin Hasan.

Facebook

Spotify

Youtube Channel