Rahasia Hati

Ibnu Athailah berkata : "Hati bagaikan sebatang pohon yang disirami air ketaatan. Keadaan hati mempengaruhi buah yang dihasilkan anggota tubuh. Buah dari mata adaah perhatian untuk mengambil pelajaran. Buah dari telinga adalah perhatian terhadap Al-Qur'an. Buah dari lidah adalah dzikir. Sementara, bila hati dalam keadaan kering, buah-buahnya pun akan rontok dan manfaatnya hilang. Karena itu, ketika hatimu kering, siramilah dengan memperbanyak dzikir."

Hati atau qolbu memiliki beberapa pengertian yaitu bisa didefinisikan sebagai akal, atau sebuah organ tubuh yang terletak di dada sebelah kiri tubuh manusia. Dan Ibnu Athailah dengan hikmah yang tertulis diatas bermaksud menjelaskan kepada kita bahwa kelezatan hawa nafsu yang sudah bersarang didalam hati merupakan penyakit yang sangat parah.

Bahkan ketika penyakit nafsu dan syahwat ini sudah bersarang dalam hati dan mengakar kuat didalamnya susah untuk mencari obatnya dan berakibat penyakit tersebut semakin parah dan sulit untuk disembuhkan. Nafsu itu dapat mengeringkan hati , sementara kesesatan dan kebutaan hati merupakan laknat Allah karena telah mengingkari perjanjiannya.

Hati yang sudah sakit dapat terwujud dalam bentuk pola perilaku manusia tersebut. Hati yang buruk bisa menimbulkan berbagai macam perilaku yang merupakan cerminan dari hati seseorang seperti bangga diri, menyalahkan orang lain, suka membicarakan aib orang lain, dan masih banyak lagi jenis-jenis penyakit hati. Tetapi sebaliknya orang yang hatinya dalam keadaan sehat, akan memiliki sifat yang rendah diri, saling menghormati, dan akan mempengaruhi tubuhnya untuk selalu melakukan kebaikan.

Dalam hikmah diatas Ibnu Athailah bahwa hati itu ibarat pohon yang selalu disirami menggunakan air ketakwaan, maka dengan takwa kita memberikan hati ini sebuah makanan atau menjaganya tidak layu sehingga menghasilkan buah, dan memiliki tampilan atau wujud yang segar dan indah dipandang, sehingga setiap orang yang melewatinya seolah ingin memetik buahnya.

Buah Dari Mata adalah kita memanfaatkan mata ini dengan memandang kebesaran dan ciptaanya, kemudian mengambil pelajaran dan hikmah dari apa yang kita saksikan, dan apabila senantiasa melihat yang diharamkan oleh Allah dan selalu lalai dalam apa yang dilihat, suka melihat kesalahan orang lain tapi buta dalam melihat kesalahan pada dirinya sendiri maka ini termasuk pohon yang tidak berbuah.

Buah Dari Telinga  memberikan perhatian penuh terhadap Al-Qur'an, mendengarkan untuk memahami kalam Allah, Namun jika digunakan untuk mendengarkan rahasia atau aib orang maka ini dapat membuat hati semakin gelap .

Allah mengingatkan agar kita menggunakan mata dan telinga bukan dalam ketaatan kepada-Nya. seperti yang telah ditulis dalam firmannya:

"Kami telah jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah). Mereka punya mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah. Mereka punya telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat tanda."\
 (QS. Al-A'raf (7): 179

Buah dari Lidah  seperti yang sudah diterangkan diatas bahwa lidah ini akan berbuah jika kita senantiasa berdzikir mengingat Allah, jika lisan suka menggunjing, berkata buruk maka sedikit demi sedikit akan menggelaplan hati. Nabi SAW bersabda : "Hendaklah lidahmu basah dengan mengingat Allah.

 Kaki dan tangan membuahkan amal-amal kebajikan, maka seorang mukmin akan senantiasa menjaga sholatnya untuk berjamaah, bersedekah, mengunjungi saudara yang sakit,

Seluruh penjelasan diatas dirangkum dalam sebuah Hadits Nabi SAW : "Tunjukkan rasa malumu kepada Allah dengan sebenar-benarnya."

"Wahai Rasulullah, alhamdulillah kami telah menunjukkan rasa malu." ujar para sahabat.

Rasulullah SAW Melanjutkan, "Bukan itu maksudnya. Akan tetapi , rasa malu adalah terhadap Allah, dan menjaga dengan bertakwa, serta hendaknya mengingat kematian. 

Kebalikan dari hati yang tidak pernah disiram, tentunya akan kering dan membuat daun-daunnya rontok, dan hati yang kering hendaknya sering digunakan untuk berdzikir agar kembali sehat, karena dzikir merupakan obat bagi hati yang kesat dan kering

Al-Harits Al-Muhasibi Rahimakumullah berkata: "Di antara sebaik-baik ibadah adalah hati yang di isi rasa cinta pada ketaatan." Jika hati telah dilimpahi rasa itu maka setiap anggota tubuh akan mengikuti apa yang hati ini rasakan. Karena bisa jadi seseorang beribadah tubuhnya tetapi hatinya diam saja tidak ikut beribadah.

Lalu bagaimanakah bentuk ibadah yang dilakukan hati dan menyalurkannya keseluruh tubuh? yaitu ketika hati menjadi wadah kerisauan, kesedihan, penyesalan, tawaduk, keterdesakan menuju Allah , Sikap tulus kepada-Nya dan cinta pada apa yang Allah cintai. serta benci terhadap apa yang Allah benci.

Apabila ia menyikapi Allah dengan keadaan hati seperti itu maka seluruh anggota badannya akan mengikuti, karena di ibaratkan Hati adalah Raja, Anggota tubuh adalah bawahannya, jika sang raja baik maka rakyatnya baik, jika rajanya istiqomah maka rakyatnya akan istiqomah.

Nabi SAW bersabda: "Di dalam jasad terapat segumpal daging, Apabila segumpal daging itu baik, seluruh jasad menjadi baik, sebaliknya, jika segumpal daging itu rusak, seluruh jasad menjadi rusak. Ia Adalah HATI.!

Facebook

Spotify

Youtube Channel