Kisah Al-Imam Syafi’I dan segelas kopi, saat Imam Syafi’I bertamu
kepada seseorang, beliau disuguhkan segelas kopi oleh pemilik rumah maka Imam
Syafi’I bertanya “apakah kau memiliki pekerjaan?” maka dijawablah oleh pemilik
rumah “Ya Kami berdagang” maka halal lah penghasilannya, kemudian Imam Syafi’I bertanya
“darimana kau membeli kopi dan gula ini?” maka jawabannya “kami membelinya dari
hasil usaha perdagangan”, maka beliau bertanya kembali “darimana kau mengambil
air ini?” maka pemilik rumah menjawab “kami mengambil dari sumur tetangga”,
maka ditanya lagi “apakah sumur itu ada yang memiliki?” maka dijawablah “Ya
tetangga kami yang memilikinya”, ditanya lagi “apakah engkau sudah meminta
izin?” dijawablah “belum Ya Imam Syafi’i, karena sumur tersebut dibuka untuk
umum sehingga kami langsung menimbanya”, maka Imam Syafi’i berkata “terima
kasih atas kopi yang kau suguhkan, tetapi maaf kami tidak akan meminumnya”. Begitulah
kisah Imam Syafi’I dalam kehati-hatiannya dalam menjaga apa yang dikonsumsinya,
sehingga Allah SWT selalu mengabulkan setiap doanya, karena bersihnya makanan
yang masuk pada perutnya sehingga, Allah menjaga kesucian hatinya.
