Manusia diciptakan oleh
Allah menyukai keindahan maka tidakkah kita mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa aalihi washahbihi wasallam yang segala keindahan terkumpul pada dirinya?. Dahulu para sahabat mengatakan, “Saya heran kepada orang yang punya akal dan
punya hati, melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi washahbihi wasallam,
ketampanannya, keindahannya, kemudian dia tidak jatuh cinta kepadanya.” Yang
melihat sekilas kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi washahbihi wasallam
pasti akan melihat kewibawaan yang agung, tapi kalau sudah kenal dekat dengan nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi washahbihi wasallam pasti akan mencair dan
jatuh cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi washahbihi wasallam.
Langit
ketika dihadapkan wajah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi washahbihi wasallam
langsung mencair, pencipta langit ketika Rasul menghadapkan wajahnya kepadanya
langsung memenuhi segala harapannya.
Bagaimana Allah menceritakan tentang
harapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi washahbihi wasallam.
Tatkala
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi washahbihi wasallam hijrah ke Madinah, Allah
Subhanahu wata’ala menjadikan kiblat pada saat itu ke Baitul Maqdis namun ketika
hijrah Nabi ke Madinah, mau tidak mau harus ke Baitul Maqdis dan membelakangi
Ka’bah dan nabi sangat mencintai Ka’bah dan di hati beliau penuh harapan besar
kepada Allah agar dijadikan Ka’bah sebagai kiblat kaum muslimin tapi Nabi tidak
berani meminta kepada Allah.
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah? terkadang beliau
menghadapkan wajahnya dengan penuh harapan ke arah langit.
Dan ketika beliau
menghadapkan wajahnya ke arah langit dengan penuh harapan.
Saat itu juga Allah
mengatakan, “Kami telah melihat wajahmu yang kau hadapkan ke arah langit. Yaa
Muhammad, kami akan memalingkan wajahmu kepada kiblat yang engkau sukai”. Karena itu kita katakan, wajah beliaulah yang akan menjadi hujjah kita di hari kiamat.
Kita akan datang kepada Allah di hari kiamat bukan dengan amal ibadah.
Kita tidak punya amal , kita hanya seorang pendosa yang penuh dengan kemaksiatan.