Kisah Teladan Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al- Habsyi Kwitang

Dahulu dimasa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya & orang itu tinggal di Kwitang.

Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al- Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat dihadapannya dengan sengaja meludah di depan al- Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Habsyi.

Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi
kepadanya melalui perantaraan sang murid.

Sampai pada saatnya al-Habib Ali al-Habsyi berpulang ke rahmatullah, maka berhentilah kiriman jatah sembako kepada orang itu.

Orang itu pun bertanya kepada murid al-Habib Ali al-Habsyi yang biasa mengirimkan sembako kepadanya: “Engkau yang biasa mengirimiku
beras kenapa berhenti? Apa masih ada?” Murid al-Habib Ali al-Habsyi itu menjawab: “Perlu kamu ketahui, semua yang aku kirimkan kepadamu itu sesungguhnya bukan dariku
melainkan dari guruku al-Habib Ali al-Habsyi yang dulu sering kau ludahi. Andai saja guruku tak menahanku mungkin kamu sudah kubikin babak belur!” Mendengar jawaban murid al-Habib Ali al-Habsyi membuat orang tersebut menangis menyesali perbuatannya selama ini. Dan atas kejadian itu, orang tersebut rajin menghadiri majelisnya al-Habib Ali al-Habsyi di Kwitang.

Pada waktu sang cucu yang menggantikan kakeknya didalam memimpin majelis taklim al-Maghfurlah al-Habib Ali al-Habsyi, beliau didatangi oleh seseorang yang sudah lanjut usianya dengan badan yang tergopoh-gopoh. Orang itu mendekati cucu al-Habib Ali al-Habsyi itu sambil menangis seraya berkata: “Ya Habib, saya ini bila melihat engkau jadi teringat dengan
kakekmu. Yang dulunya sering saya ludahi, ya Habib.” 

Facebook

Spotify

Youtube Channel