Makam Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad (Imam Haddad) |
Selang beberapa saat Habib Abdullah ibn Alwi Al Haddad memanggil seorang temannya dan berkata, “Bawalah pisau ini ketukang besi dipasar, tolong mintakan untuk diperbaiki dan pertajamlah, setelah itu engkau bawakan pisau ini kemari lagi.” Akhirnya pisau itu pun diperbaiki dan diserahkan kembali kepada Habib Abdullah ibn Alwi Al Haddad. Kemudian, keesokan harinya datang Si Anak tersebut. Lalu Si Anak ini pun berkata, “Berapakah ongkosnya?” Kata Habib, “Katakanlah pada ayahmu tidak ada ongkosnya?! Kalau dengan kami tidak pakai ongkos!? Ambillah, ini sudah siap?!” Maka Si Anak tersebut pun pulang ke rumahnya. Lalu Si Anak ini berkata kepada ayahnya,
“Haddad/tukang besi itu tidak mau dibayar?” Ayahnya ini kaget, “Hhaa.. siapa Haddad yang tidak mau dibayar? Memangnya dimana dia?” Kata Si Anak, “Di Alhawi.” Si Ayah berkata, “Alhawi mana?? Apa daerah tempat tinggal Imam Haddad?? Kalau Haddad itu ya dipasar sini dekat kita!!!
Mendengar hal tersebut, sebenarnya Ayahnya ini agak marah, “Bagaimana bisa di Alhawi???” Kata Si Anak, “Al Haddad !! Yaa, Abdullah ibn Alwi Al Haddad.”
Serentak ayahnya berkata, “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiuun??? Emangnya Engkau ini pergi kemana? Jawab Si Anak, “Ke Haddad.” Kata Si Ayah, “Lalu engkau serahkan ke siapa?” Jawab Si Anak, “Aku serahkan sendiri.” Kata Si Ayah, “Siapa yang menerimanya?” Jawab Si Anak, “Dia sendiri yang menerimanya dan katanya kembali lagi besok hari.” Lalu Si Ayah berkata, “Alangkah bodohnya kamu nak !! Kau pergi ke orang yang Alim, yang Sholeh, lalu kau minta perbaiki pisau ??? Akhirnya, Si Ayah anak ini pergi ke Habib Abdullah ibn Alwi Al Haddad untuk meminta maaf. Kemudian Imam Haddad berkata kepada Si Ayah anak tersebut, “Tidak apa-apa, jangan engkau masukkan ke dalam hati. Jika tahun ini kalian bener-bener berkurban kami pun akan ikut mendapatkan pahala lantaran sebab anak ini.” MasyaAllah!