Mi'raj Dalam Shalat

Ma'bad (tempat ibadah) Fakhril wujud Syekh Abu Bakar bin Salim di Syi'ib nabiyAllah Hud -'alaihi salam- Hadramaut
Kapankah shalatku menjadi mi'rajku? .

Padahal Nabi Muhammad Saw bersabda: Shalat itu adalah mi'raj seorang mukmin.
Setiap harinya, aku paling sedikit menghadap Tuhan dan berdialog dengannya lima kali.

Tapi apakah yang kubawa pulang dari perjalanan itu?
Bagaimanakah suasana hati kita saat berdialog denganNya? Apakah melebihi kenikmatan saat kita berdialog dengan orang yang kita sayangi? Atau lebih menjemukan daripada berdialog dengan orang yang kita benci, sehingga kita menanti dan mengharap selesainya dialog itu. .

Sudahkah aku melewati alam yang rendah menuju ke alam yang tinggi di dalam shalat? Atau setiap hari shalatku hanya berhenti di tempat, seperti tunggangan yang terikat di pasaknya. .

Berapa kali aku mengabaikan kesempatan mi'raj ini seumur hidupku? Dan ini menunjukkan tak ada kerinduan di hatiku terhadap Tuhan. .

Jika aku tak merindukan-Nya, apakah Dia merindukanku?
Dalam riwayat disebutkan; Jika seorang hamba bertakbiratul ihram, maka Allah menghadap kepada hamba itu. Jika hamba itu berpaling dalam shalatnya,
Dia menegur; hambaku, adakah yang lebih indah dariKu? Sehingga kau berpaling dariKu?Jika hamba itu berpaling dariNya ketiga kali, maka Dia menegur; HambaKu, kau berpaling dariKu dan Aku berpaling darimu.
Shalatku adalah mi'rajku, jika aku tergolong orang yang beriman. Jika shalatku tanpa mi'raj, maka aku belum tergolong orang yang beriman.


Facebook

Spotify

Youtube Channel