Datang seorang lelaki lain, kepada Habib Abdulloah. Dan berkata : "Aku ingin membangun masjid ikhlas karena Allah". Habib Abdullah berkata : "Kalau begitu, berikan padaku, dana yang telah kau siapkan untuk membangun masjid. Dan terserah aku, akan ku gunakan uang itu untuk membangun masjid atau makan atau aku bagi-bagikan kepada faqir miskin. Tetapi di akhirat nanti, Engkau akan memperoleh pahala membangun masjid". "Akan aku pikir-pikir dahulu". Setelah berfikir, lelaki itu menolak usulan Habib Abdullah. "Harta tidak akan keluar kecuali sebagaimana datangnya". Kata Habib Abdullah.
Datang lelaki yang ketiga, menemui Habib Abdullah, dan berkata : "Ya Habiib, aku ini seorang pedagang. Sudah lama aku berniat membangun masjid, semata mata karena Allah. Aku telah lama menabung, setiap kali memperoleh keuntungan. Dan sekarang tabunganku telah cukup untuk membangun masjid". Habib Abdullah berkata : "Jika kau benar-benar ingin membangun masjid, berikanlah tabunganmu kepadaku, terserah aku mau aku apakan. Tetapi di akhirat nanti Engkau akan memperoleh pahala membangun masjid, dan pahala orang-orang yang beribadah didalamnya". "Ya Habib, jika ucapanmu itu benar, akan kuserahkan semua tabunganku kepadamu. Dan Aku tidak usah bersusah payah memikirkan pembangunan masjid. Aku akan pulang sekarang untuk mengirimkan uangnya kepadamu. Gunakanlah uang itu sesuka hatimu". Kata lelaki itu kegirangan. Ketika lelaki itu akan beranjak dari tempat duduknya dan ingin segera mengambil uang tabungannya, Habib Abdullah berkata : "Aku ini tidak membutuhkan tabunganmu. Aku hanya ingin menguji niat mu. Sekarang, pulanglah dan bangunlah sebuah masjid. Umumkanlah rencana pembangunan itu kepada Masyarakat. Karena Niatmu telah benar". صبØكم الله براØØ© الب