Ibnul Qoyim rahimahullah mengatakan,
ونفس العائن لا يتوقف تأثيرها على الرؤية ، بل قد يكون أعمى فيوصف له الشيء فتؤثر نفسه فيه وإن لم يره ، وكثير من العائنين يؤثر في المعين بالوصف من غير رؤية
”Jiwa orang yang menjadi penyebab ain bisa menimbulkan ain, tanpa harus dengan melihat. Bahkan terkadang ada orang buta, kemudian diceritakan tentang sesuatu kepadanya, lalu jiwanya bisa menimbulkan ain, meskipun dia tidak melihat sesuatu itu. Dan ada banyak penyebab ain yang bisa menjadi sebab terjadinya ain, hanya dengan cerita tanpa melihat langsung.” (Zadul Ma’ad, 4/149)Setelah membawakan keterangan Ibnul Qooyim di atas, dalam Fatwa Islam dinyatakan,
وبهذا يتبين أن العائن قد ينظر إلى صورة الشخص في الحقيقة أو في التلفاز ، وقد يسمع أوصافه فيصيبه بعينه ، نسأل الله السلامة والعافية
“Berdasarkan keterangan di atas, jelaslah bahwa penyebab ain bisa jadi ketika melihat gambar seseorang atau melalui televisi, atau terkadang hanya mendengar ciri-cirinya, kemudian orang itu terkena ain. Kita memohon keselamatan kepada Allah.”
Sedikit tergelitik dengan apa yang terjadi saat ini.banyak wanita dengan sadar dan bangga memajang foto di media sosial.
Alhamdulillah,sekarang makin banyak perempuan yang sadar bahwa menebar foto dimedia sosial adalah haram.
Tetapi,yang lucu adalah Mereka memasang foto perempuan lain (artis ,model,atau yg lainnya)
Pertanyaannya adalah,
Bukankah itu berarti kita berandil dalam menyebarkan foto perempuan lain itu?? Kalau kita sudah menyadari itu dosa,
Maka fikirkanlah apa yang didapat oleh seseorang yang menyebarkan itu?