Karomah Abu Ibrahim Woyla

Abu Ibrahim Woyla
Teungku Muhammad Kurdi Syam menceritakan suatu ketika Abu Ibrahim Woyla sedang jalan kaki di Teunom menuju Meulaboh (perjalanan yang memakan waktu 1 atau 2 jam dengan kendaraan bermotor). Anehnya, Abu Ibrahim Woyla ternyata duluan sampai di Meulaboh, padahal yang punya mobil tadi tahu bahwa tidak ada kendaraan lain yang mendahului mobilnya. Kejadian ini bukan sekali dua kali terjadi, malah bagi masyarakat di pantai barat yang sudah mengganggap itulah kelebihan sosok ulama keramat Abu Ibrahim Woyla yang luar biasa tidak sanggup dinalar oleh pikiran orang biasa.

Karenanya tak heran kalau Abu Ibrahim Woyla sering berada seperti di pasar. Misalnya semua pedagang di pasar itu berharap agar Abu Ibrahim Woyla dapat singgah di toko mereka. Mereka ingin mendapatkan berkah Allah melalui perantaran Abu Ibrahim Woyla. Namun tidak segampang itu, karena Abu Ibrahim Woyla punya pilihan sendiri untuk mampir di suatu tempat.

Seperti yang diceritakan Teungku Muhammad Kurdi Syam, suatu waktu Abu Ibrahim Woyla sedang berada di Lamno Aceh Jaya lalu bertemu dengan seseorang yang bernama Samsul Bahri yang sedang bekerja di Abah Awe. Saat itu Abu Ibrahim Woyla membawa dua potong lemang. Ketika mampir di situ Abu Ibrahim Woyla meminta sedikit air. Setelah air itu diberikan Samsul lalu Abu Ibrahim Woyla memberikan dua potong lemang tersebut kepada Samsul. Tapi Samsul menolaknya karena menurut Samsul bahwa lemang tersebut adalah sedekah orang yang diberikan kepada Abu Ibrahim Woyla. Karena tidak mau diterima Samsul, lemang itu dibuang Abu Ibrahim Woyla yang tak jauh dari tempat duduknya. Kontan saja Samsul tercengang dengan tindakan Abu Woyla yang membuang lemang begitu saja. Karena merasa bersalah lalu Samsul ingin mengambil lemang yang sudah dibuang tersebut. Namun sayang, ketika mau diambil lemang itu hilang secara tiba-tiba.

Facebook

Spotify

Youtube Channel