Habib Abu Bakar Adni dalam kunjungannya ke Solo pernah bercerita : "Ketika Habib Abdul Qadir ibn Ahmad Assegaf mengajar di Ashar bulan Ramadhan pada tahun 1407 H/ 1408 H, kita duduk dan Habib Abdul Qadir mengajar.
Selesai mengajar, tiba-tiba saja muncul seseorang lalu berdiri dan mencaci-maki Habib Abdul Qadir didepan kita semua. Waktu orang ini berdiri, dia mencaci-maki Habib Abdul-Qadir, mencaci-maki orang tua kita, mencaci-maki dari pada kitab yang kita baca pada saat itu dan orang ini juga mencaci-maki qasidah yang kita baca.
Kemudian orang tersebut mengatakan, "Orang ini (maksudnya Habib Abdul Qadir) tidak mau shalat berjamaah di masjid kami, orang ini jelas-jelas munafik."
Dan ketika orang tersebut berbicara seperti itu, banyak orang yang duduk yang mendengar ucapan itu dan masih banyak orang-orang lainnya yang kita tidak bisa berbuat apa-apa tatkala orang berbuat seperti itu.
Setelah orang itu berdiri, berbicara yang begitu ngerinya dan ia pun duduk. Lalu Habib Abdul Qadir hanya mengatakan : "Barakallahu fiik wa jazakallah kheir, wa rattabal-ratihah wa khatama/ Terimakasih banyak mudah-mudahan Allahu ta'ala membalas kamu dengan balasan yang sebagus-bagusnya, kemudian Habib Abdul Qadir ratibul-fatihah dan membubarkan majelisnya.
Saya ( Habib Abu Bakar al Adni ) lihat bahwa Habib Abdul Qadir tidak marah sama sekali, tidak membalasnya sama sekali dan tidak berbuat apa-apa sama sekali. Bahkan saya lihat wajahnya pun tidak berubah, justru yang saya lihat beliau hanya menundukkan pandangannya ke bawah