Dalam suatu riwayat dari beliau (Habib Umar Bin Hoed Alattas), pada waktu malam Jumat, ayah beliau pernah terbangun karena dikejutkan oleh riuh suara orang banyak, ketika ia melihat keluar rumahya ternyata suara tersebut berasal dari masjid Syaikh Abdul Qadir Al Jailani bersamaan dengan cahaya yang terang benderang, maka Alhabib Muhammad bersama istrinya segera berwudhu serta bergegas pergi ke masjid untuk mengikuti shalat berjamaah di masjid tersebut, karena mengira bahwa ia telah tertinggal shalat subuh secara berjamaah. Setelah sampai di masjid ia langsung ikut bergabung shalat (masbuq) di shaf paling belakang, karena masjid telah penuh.
Namun setelah beliau selesai melakukan shalat dan mengucapkan salam serta membaca dzikir tauhid, ternyata ia hanya seorang diri bersama istrinya di dalam masjid tersebut, tidak ada orang lain yang shalat. Suasana masjid menjadi seperti biasa, sepi, dengan cahaya lampu yang tidak terlalu terang. Ketika ia melihat jam, ternyata masih sepertiga malam yang akhir ( ± pukul 02.00). Kemudian ia segera pergi dari masjid dan kembali ke rumahnya bersama istrinya , dengan hati yang bertanya-tanya.
Keesokan harinya beliau mengikuti ziarah ke makam Qubilanfas Al Habib Umat Bin Abdurrahman Al Attas sebagaimana lazimnya yang dilakukan setiap hari Jum'at, setelah shalat subuh berjamaah. Ziarah tersebut dipimpin oleh AlQutbh Al Habib Ahmad bin Hasan Al Attas. Setelah selesai ziarah, AlQutbh Al Habib Ahmad Bin Hasan Al Attas memegang tangan Al Habib Muhammad Bin Hasan Al Attas dengan bisyarah "Masya Allah, engkau dan istrimu telah diajak shalat berjamaah oleh para wali yang dipimpin oleh Al Imam AlQutbh Rabbani Syaikh Abdul Qadir semalam, sebagai hadiah karena engkau dan istrimu telah mengurusi masjidnya dengan baik". Demikianlah salah satu riwayat mengenai keutamaan ayah beliau.