Imam Junaid bercerita: "suatu malam aku amat sangat berkeringat, maka aku bangkit untuk melaksanakan kebiasaanku membaca wirid, tapi aku tidak bisa merasakan nikmat sebagaimana hari-hari sebelumnya, ketika aku akan tidur kembali, aku tidak bisa terlelap tidur, maka aku duduk tapi aku tidak merasakan nyaman dengan duduk-ku, maka aku-pun keluar rumah dan aku dapatkan seseorang yang berkumpul dengan satu kain berada di trotoar jalan, ketika orang tersebut mengetahui aku mendekatinya"
dia berkata: "wahai Abal Qoosim (panggilan Imam Junaid), mengapa engkau baru keluar?"
maka aku berkata: "tidaklah mungkin aku keluar apabila tidak ada satu tujuan."
Orang tersebut berkata: "Aku meminta kepada Dzat yang Maha menggerakkan hati(ALLAH SWT) agar menggerakkan hatimu dan keluar menemuiku."
Imam Junaid berkata: "sekarang aku sudah keluar, maka apa keperluanmu atas diriku???"
Orang tersebut berkata: "kapan penyakit hati akan terobati???"
Aku berkata(Imam Junaid): "ketika engkau menentang keinginan dirimu."
maka orang tersebut melihat kepada dirinya sendiri seraya berkata: "dengarkanlah wahai jiwaku, aku telah menjawab pertanyaanmu bahkan sampai 7x yang jawabanku sama dengan jawaban Imam Junaid, tapi engkau wahai jiwaku tidak puas kecuali engkau dengarkan jawaban dari Imam Junaid."
Imam Junaid berkata: "setelah berucap seperti itu dia pergi dan aku tidak pernah mengetahui siapa dirinya."
Kitab Mukhtasor ihya' hal.127