Orang-orang barat yang meneliti sejarah Rasulullah SAW. dengan obyektif telah menemukan keagungan yang luar biasa pada diri beliau. Berikut di antara mereka:
1. Dr. Michael H. Hart, Penulis buku The 100, A Ranking of The Most Influential Person in History:
Pilihanku untuk menempatkan Muhammad di urutan pertama dalam daftar orang yang paling penting dalam sejarah mungkin akan mengejutkan pembaca, tetapi dia adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang merengkuh keberhasilan tertinggi dalam bidang agama dan bidang dunia. Dia adalah satu-satunya yang telah menyelesaikan pesan agama dengan sempurna, menggariskan aturan-aturannya, dan diimani oleh seluruh bangsa ketika dia hidup. Di samping agama, dia juga mendirikan negara sebagai media menyatukan suku-suku dalam satu bangsa, dan menyatukan bangsa-bangsa dalam satu negara, dan meletakkan dasar-dasar kehidupan agama. Dialah yang memulai misi agama dan dunia serta menyempurnakannya.
2. Sir George Bernard Shaw, (26 July 1856 – 2 November 1950), Tokoh Irlandia, Pendiri London School of Economics:
Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian rupa hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia.
3. Alphonse Marie Louis de Prat de Lamartine (21 October 1790 – 28 February 1869), Penyair, Tokoh dan Politisi , Negarawan Perancis:
Sesungguhnya kehidupan Muhammad, kekuatan kontemplasi dan pemikirannya, perjuangan atas mitos-mitos dan kebodohan umat-Nya, kemurahan hati, keberanian, dan ketekunannya untuk berdakwah selama tiga belas tahun di tengah-tengah para pembencinya, kesabaran atas hinaan dan ejekan, gairahnya dalam menyebarkan pesan, dan keyakinan akan kemenangan dan kesuksesan, dan keberhasilan agamanya bahkan setelah kematiannya ... semua ini adalah bukti bahwa dia hidup dalam kebenaran, bukan dalam kebatilan.
4. Thomas Carlyle (4 December 1795 – 5 February 1881) Penulis Besar dari Scotlandia:
“Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. “Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia. (Thomas Carlyle in his Heroes and Heroworship)
5. Jenderal Amerika George W D.v. Bodley:
Mohammad adalah antitesis dari para nabi sebelumnya. Dia tidak membatasi diri dalam hal-hal ilahi, tetapi juga menyingkap masalah duniawi segala problematikanya. Dia tidak mengabaikan titik ilmiah duniawi dalam agamanya, tetapi memadukan antara keduanya. Karena itu, dia menghindari kesalahan pendahulunya yaitu para pendidik yang telah mencoba menyelamatkan manusia dengan jalan yang tidak praktis.
6. Penulis Inggris, R. Bosworth Smith:
Mohammad adalah pendiri bangsa dan kekaisaran, serta membangun agama dalam satu waktu. Meskipun ia buta huruf, ia membawa sebuah kitab yang memuat sastra, hukum, dan moral universal, dan memuat kitab-kitab suci terdahulu, itu adalah kitab yang dihormati sampai hari ini oleh seperenam dari total spesies manusia .. karena ia merupakan mukjizat mulai dari gaya bahasa, kandungan moralnya yang agung, hingga kebijaksanaan kebenarannya.
“Muhammad adalah pendiri dari suatu negara, suatu kerajaan dan suatu agama. ….. Dia adalah gabungan dari Kaisar dan Paus. Tetapi dia adalah Paus tanpa keinginan menjadi Paus, dan Kaisar tanpa tentara kerajaan. Tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa sebuah istana, tanpa pendapatan tetap. Jika ada orang yang mempunyai hak untuk mengatakan bahwa dia diatur oleh Tuhan yang benar, itu adalah Muhammad di mana dia mempunyai kekuatan tanpa peralatan dan tanpa dukungan. (R. Bosworth Smith dalam Mohammed and Mohammedanism)
7. Johan Wolfgang von Goethe, (1749 M– 1832 M), Penyair Romantik Jerman:
Manusia yang sempurna adalah cahaya dari Tuhan yang ingin disebarkan di dunia yang sedang dihadapinya sehingga mampu memberikan pengaruh yang baik. Aku telah mencari dalam sejarah sosok yang luar biasa dan kutemukan dalam Nabi yang berasal dari Arab.
8. Andre Srfait, Orientalis Perancis:
Nabi ini tidak berbicara tentang perempuan kecuali dalam kebaikan dan kesantunan, selalu berusaha memperbaiki nasib hidup perempuan. Sebelumnya, perempuan tidak berhak menerima warisan, bahkan mereka dipandang sebagai properti yang bisa diwariskan, seolah-oleh mereka adalah harta dan budak. Lalu Nabi mengubah situasi ini dan memberikan perempuan hak waris. Mohammad telah membebaskan perempuan Arab. Siapa yang ingin menyelidiki perhatian Nabi terhadap perempuan, silakan membaca khutbahnya di Mekah, yang berpesan supaya berbuat baik kepada perempuan, bacalah hadits-haditsnya yang banyak.