واللهِ ما ذُكِرَ الحَبِيبُ لَدَى المُحِبْ إلاَّ وأضْحَى وَالِهَاً نّشْوَانَا
أيْنَ المُحِبُّونَ الذينَ عَلِيهِمُ بَذْلُ النُّفُوسِ مَعَ النَّفَائِسِ هَانَا
لا يَسْمَعُونَ بِذِكْرِ طهَ المُصْطَفَى إلاَّ بِهِ انْتَعَشُوا وأَذْهَبَ رَانَا
فاهْتَاجَتِ الأرْوَاحُ تَشْتَاقُ اللِّقا وتَحِنُّ تَسْأَلُ رَبَّهَا الرِّضْوَانَا
حَالُ المُحِبِّينَ كَذَا فاسْمَعْ إلى **سِيَرِ المُشَفَّعِ وارْهِفِ الآذَانَا
Tidaklah diperdengarkan Nama Sang Kekasih (SAW) pada para pecintanya
Maka akan tersentak gembira dan hilanglah segala kesusahan
Dimanakah Para Pecinta, yang mereka itu rela berkorban dengan nyawa dan meremehkan hal-hal yang berharga (yang bersifat duniawi)
Tidaklah mereka mendengar sebutan Nama Thaahal Musthofa (SAW), maka bangkitlah semangat dan hilanglah segala kegundahan hati
Maka bergetarlah ruh-ruh merindukan perjumpaan, dan merintih memohon Keridhaan dari Tuhan-Nya
Begitulah keadaan para Pecinta maka dengarlah
Perjalanan Hidup Sang Pembawa Syafa'at dan Konsentrasikanlah Pendengaran.
Al 'Allamah Al Habib Umar bin Hafidz dalam Maulid karya Beliau,
~ Adh-Diyaul Lami' ~