Dikatakan,
Hari kiamat adalah kehidupan di akhirat yang satu harinya sama dengan 50.000 tahun lamanya. Di sana tidak terdapat bangunan, pohon untuk berlindung, dan tidak ada pula pakaian yang menutupi badan. Keadaan pada saat itu saling berdesakan. Allah Ta’ala mengisahkan kejadian pada saat itu (yang artinya), “Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Rabb Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.” (QS. Thaahaa [20] : 108)
Ketahuilah...
Hari tersebut adalah hari yang sangat dahsyat. Manusia pada saat itu akan menemui kesulitan dan kesusahan yang tidak mampu untuk dihilangkan selain dengan meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala melalui syafa’at.
Orang-orang saat itu mendapatkan ilham untuk meminta syafa’at kepada para Nabi untuk menghilangkan kesulitan mereka saat itu. Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa ‘alaihimus salam didatangi oleh orang-orang lalu mereka mengemukakan alasan tidak mampu memberi syafa’at pada saat itu. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam-lah yang akhirnya memberikan syafa’at –yang dikenal dengan syafa’at al ‘uzhma-. Inilah salah satu syafa’at yang khusus dimiliki oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan masih ada bentuk syafa’at lain yang dimiliki oleh beliau dan selainnya.
Subhanallah,
Kemuliaan ummat Nabi Muhammad SAW para ulama & syuhada pun mampu memberikan syafaat kala itu,
Rasulullah SAW bersabda,
Artinya: Para nabi di hari kiamat kelak akan memberikan syafaat mereka, yang lalu disusul oleh para ulama, kemudian para syuhada’ (mereka yang mati di jalan Allah). [sunan Ibnu Majah 2hal: 1443/ 43132]
Lantas bagaimanakah kaum yang melanggar perintah Nabi SAW agar mencintai ulama dan jangan memusuhinya ?
Inilah kaum yang akan sangat merugi di akhirat kelak, mereka akan di azab dengan siksaan yang sangat pedih karena telah mengingkari hadits-hadits Nabi, Mereka akan disiksa sesuai amal buruknya saat di dunia. Bukan hanya siksaan saat hidup, Bahkan di alam barzakh pun siksaan itu terus mereka rasakan.