Qabdh Dan Basth


2 istilah ini merupakan kondisi ruhani setelah seorang hamba menahapi tingkah laku al-Khauf & ar-Raja’.

Al-Qabdh di mata seorang arif sama kedudukannya dengan tahap al-Khauf di mata pemula.
Sedangkan al-Basth, setara kedudukannya dengan Raja’ di mana pemula yang mencari
jalan kepada Allah SWT.

Perbedaan antara Qabdh, Khauf, Basth dan Raja’

Al-Khauf=Muncul dari sesuatu di masa depan, terkadang takut kehilangan sang kekasih atau datangnya sesuatu yang ditakuti.

Ar-Raja’=Membayangkan sang kekasih di masa depan atau sesuatu yang ditampakkan akan hilangnya yang ditakuti, serta yang dibenci, bagi mereka yang pemula (dalam dunia Sufi).

Al-Qabdh=Tahap ruhani yang maknanya yang dihasilkan dalam waktu seketika, begitu juga al-Basth.

Orang yang mempunyai khauf dan raja’, hatinya bergantung dalam dua kondisi waktu di depannya. Sedangkan yang memiliki qabdh dan basth, waktunya diambil oleh yang mengalahkan dalam kekinian. Hanya saja predikatnya terpaut dalam qabdh & bats menurut keterpaduan ihwal mereka.

Dari segi yang datang, qabdh menjadi keharusan, namun menetapi sesuatu yang lain, karena tak
terpenuhi.& dari segi yang tergenggam (al-maqbudh), tidak ada jalan selain dominasi pendatang di dalam dirinya. Karena diambil secara keseluruhan dari pihak pendatang tersebut.

Demikian pula yang dileluasakan (al-mabsuth), Kadang di dalamnya ada basth yang membuat sang makhluk menjadi luas, sehingga tidak takut terhadap segala hal.

Ia menjadi mabsuth, tiada sesuatu pun berpengaruh di dalamnya, dari satu ihwal ke ihwal lain.

Saya mendengar Abu Ali Ad-Daqqaq r.a. berkata :
“Sebagian orang memasuki tempat Abu Bakr al-Qihthy. Di sana ada seorang anak sedang bermain sebagaimana permainan anak-anak muda lainnya (yang bisa merusak hatinya), orang-orang itu melewati tempat anak tersebut, & tampaknya ia tenggelam dalam permainan dengan teman-temannya. Mereka merasa iba kepada Al-Qihthy, seraya berkata, ‘Kasihan Syeikh, bagaimana bisa digoda oleh anak-anak jelek itu? Ketika mereka memasuki rumah al-Qihthy, ia menemuinya
seakan tak ada berita sedikit pun soal mainan-mainan itu, lalu mereka pun heran.
Mereka berkata. ‘Anda menebus orang yang tidak dapat dipengaruhi puncak-puncak
bukit?’ Al-Qihthy menjawab : “Sesungguhnya kami telah dibebaskan dari belenggu segala
hal dalam azali.”

Facebook

Spotify

Youtube Channel