Layaknya Anjing Bagi Orang Yang Suka Membandingkan Ulama


Kisah ini di ceritakan oleh putra beliau, Habib Novel bin Salim bin Jindan :

Dahulu ada seseorang bertanya kepada Habib Ali Kwitang soal hukum, ketika Muslim makan bersama dengan seekor anjing, "Bib apa hukum makan makanan yang ada bekas jilatan anjing bagi seorang Muslim. Sebab di rumah, saya selalu makan bersama anjing 7 Maka dijawab, "Haram."

Kecewa dengan jawaban Habib Ali Kwitang, orang itu datang kepada Habib Ali Bungur dan bertanya dengan pertanyaan yang sama. Maka dijawab juga oleh Habib Ali Bungur, "Haram."

Merasa perbuatannya (makan bersama anjing) belum juga mendapat legalitas, orang itu datang kepada Habib Salim bin Jindan dan menanyakan hal yang sama. Maka dijawab oleh Habib Salim, "Boleh dan halal kalau buat ente ?!"

Mendengar jawaban Habib Salim ini, maka Habib Ali Kwitang dan Habib Ali Bungur berkunjung ke kediaman Habib Salim untuk menanyakan jawabannya tersebut, "Ya lyed Salim, apakah lyed menjawab bahwa makan makanan yang ada bekas jilatan anjing itu hukumnya boleh dan halal buat orang yang kemarin menanyakannya?"

Lantas Habib Salim menjawab, "Begini Habibana Ali, orang ini sudah datang ke ente untuk bertanya dan orang ini tidak puas dengan jawabannya. Lalu orang ini datang ke Habib Ali Bungur untuk bertanya lagi, tapi lagi-lagi dia tidak puas. Kemudian datang ke ane, dan ane jawab, kalau buat dia halal. Sebab dia itu bukan manusia, kalau dia manusia, di jawab satu kali pasti paham (puas) apalagi ini dua kali. Maka dia seperti anjing yang makan dengan anjing, ya hukumnya boleh."

Facebook

Spotify

Youtube Channel