Dulu pada waktu menyendiri itu, tak seorang pun diperkenankan mengusik Habib Jak'far bin Syaikhon Assegaf. Beliau mau sendiri untuk ber-tawajjuh kepada-Nya. Hanya saja bila ada tamu berkunjung dan menginap di rumahnya, maka menjelang fajar beliau bangkit untuk membuatkan kopi bagi tamunya.
Begitulah kebiasaan Habib Jak'ar, menuangkan kopi sendiri dengan tangannya yang mulia, baik manakala jumlah tamunya sedikit ataupun banyak. Jarang beliau mengizinkan orang lain menggantikannya.
Pernah suatu ketika salah seorang yang hadir dalam majelisnya menyarankan agar yang menuangkan kopi itu orang lain, tapi Habib Jak'far menolak.
Pada kesempatan lain malah seorang tamunya berkata, “Jangan anda sendiri yang melakukannya.” Habib Jakfar menjawab, “Apakah di hari kiamat kelak, ketika Baginda Rasulullah SAW memberi manusia minum dari telaga Kautsar dengan tangannya sendiri, kau akan berkata kepada beliau, “Jangan engkau sendiri yang melakukannya?”Sungguh tepat sekali jawaban Habib Ja'far. Bila di hari kiamat kelak Baginda Rasulullah SAW sebagai pemilik Kautsar menuangkan minuman dengan tangan beliau sendiri, maka layaklah bila tuan rumah menuangkan minum untuk tetamunya.
Habib Ja'far juga pernah berpesan kepada seorang yang hendak minum kopi, “Minumlah terlebih dahulu walaupun sedikit sebelum kau letakkan di bawah, karena di situ ada ‘sir’ dari Allah SWT.”
Memang, rumah Habib Jakfar menjadi tempat tinggal para tamu, siang dan malam. Beliau terkenal sangat akrab dengan para tamunya, dan melayani mereka dengan tangannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar