Syeikh Syamsuddin Ibn Abdullah As-Sumatrani adalah seorang ulama besar Aceh yang hidup pada Abad ke-16 dan ke-17 Masehi. Beliau merupakan murid dari seorang Ulama yang dikenal dengan nama Hamzah al-Fansuri. Beliau menguasai bahasa Melayu-Jawi, Parsi dan Arab.
Syeikh Syamsuddin As-Sumatrani adalah seorang mufti dan penasihat Sultan Iskandar Muda, seorang pembesar dan penghulu agama, seorang syeikh terkemuka yang berada di lingkungan istana kerajaan Aceh Darussalam.
Salah satu Ulama yang berpengaruh dalam pemikiran Islam di Aceh
Dalam benak penulis Aceh mempunyai sejarah yang mengesankan dan para sejarawan maupun sastrawan dunia banyak menghasilkan karyanya dari sejarah Aceh ini oleh karena itu para generasi sekarang harus mengetahui untuk menambah wawasan supaya sejarah Aceh tidak tenggelam dalam arus modernisasi saat sekarang ini. Dibalik sejarah yang mengesankan lahir tokoh-tokoh yang fenomenal baik dari tokoh Ulama kharismatik maupun tokoh pemimpin yang disegani.
Salah satu Ulama yang berpengaruh dalam pemikiran Islam di Aceh adalah Syamsuddin as-Sumatrani, tentang riwayat hidup beliau dalam catatan sejarah tidak banyak diketahui. Dalam buku Aceh Sepanjang Abad karangan H. Mohammad Said, nama lengkap beliau adalah Sjech Syamsuddin ibn Abi ‘Abdullah as-Sumatrani. Ia anak pasai dan lahir disana, makanya dia dikenal dengan nama Syamsuddin Pasai. as-Sumatrani maksudnya samudera, yaitu nama bekas kerajaan besar di zaman lampau yang selalu disatukan menyebutnya menjadi kerajaan Samudera Pasai karena pendirinya Malikussaleh.
Syamsuddin as-Sumatrani adalah murid dari Hamzah Fansuri yang mana dua tokoh ini merupakan seorang Ulama sufi yang mengembangkan paham Wahdatul Wujud. beliau hidup pada masa kesultanan Aceh dibawah kekuasaan Sultan Iskandar Muda.
Sultan Iskandar Muda sangat tertarik dengan ajaran tasawuf yang dibawa oleh Syamsudin Pasai sehingga beliau termasuk salah seorang pengikut faham wujudiyah. Sejumlah karyanya yang dipersembahkan untuk sultan Iskandar Muda antara lain Kitab Thariq al-Salihin dan Nur al-Daqaiq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar