Wasiat Guru

Hai murid-murid penuntut ilmu : Jadikan dirimu ada kesungguhan dan merasa haus kepada ilmu & atur niatmu jangan rusak dengan salah niat untuk menonjolkan keangkuhan disisi temanmu atau memancing perhatian pada orang lain dengan menonjolkan kelebihan-kelebihan pada dirimu dengan tujuan mengunggulkan kekayaan duniawi semata / jabatan / pangkat / kedudukan yang semata tujuan riya’ sebab demikian akan runtuh iman dan agamamu / hina sekali karena menjatuhkan harga diri dengan menjual pahala akhirat yang abadi dan resikonya guru akan ikut memikul bebanmu
مَنْ اَعَانَ عَالىَ مَعْصِيَتِكَ وَلَوْبِشَطْرِ كَلِمَةٍ كَانَ شَرِيْكًا لَهُ فِيْمَا
Man a'ana ala ma'syiyati walau bisyathrim kalimatin kana syari'kan lahu fiha
Artinya : 
Barangsiapa membantu dalam kedurhakaan walaupun hanya sepatah kata, termasuk andil didalamnya.

Sebaliknya jika niat dalam hatimu semata untuk mencari ridho serta hidayah, maka bersenang hatilah, sungguh para malaikat senantiasa melindungimu dan ikan-ikan yang dilaut memintakan ampun kepadamu dan harus disadari hidayah adalah buah ilmu yang mempunyai pangkal permulaan dan penghabisan sekaligus mempunyai permukaan lahir & batin.

قال نبي : مَنِ ازْدَادَ عِلْمًا وَلَمْ يَزْدَدْ هُدًى لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللَّهِ اِلاَّ بُعْدًا
Qola nabi : Maniz dada ilman walam yazdad hudan lam yazdad minallahi illa bu'dan
Artinya :
Barang siapa makin bertambah pelajaran ilmunya dan tidak bertambah hidayahnya, maka ia akan makin jauh dari Allah.

Maka berhati-hatilah hai muridku jangan sekali-kali terjerumus kedalam perangkap tipu daya syaithon, ketahuilah, sungguh sangat celaka orang yang bodoh tiada mencari ilmu dan lebih celaka lagi orang yang berilmu tidak mengamalkan ilmunya. maka dari itu pilihlah ilmu diantaranya :

  1. Ilmu golongan yang selamat dan beruntung yaitu menjadikan ilmu sebagai bekal untuk akherat yang tidak bertujuan kecuali ridha Allah 
  2. Ilmu golongan dunia dan akhirat, artinya dunia dapat akhirat selamat.
  3. Ilmu golongan yang berbahaya dan dikhawatirkan nasibnya, harus dijauhi yaitu orang - orang yang menjual ilmunya dengan kebutuhan dunianya / kemuliaan / kekuasaan mencari kebesaran pangkat dan bersenang didalam dunia ini.
  4. Ilmu golongan yang sesat / tolol. sikapnya seolah menjadi ulama. pakaian dan ucapannya berkedok sebagai ulama padahal hakekatnya semua tindakannya tujuan semata kepentingan dunia saja dan berpendirian dengan sombong seakan - akan dirinya mendapat kedudukan mulia disisi Allah. Golongan seperti ini sudah tidak ada harapan lagi untuk bertaubat, karena mereka menganggap apa yang diperbuat adalah yang paling baik (riya'). 
Golongan yang terakhir ini termasuk golongan yang disabdakan oleh Nabi.

مِنْ غَيْرِ الدَّجَّلِ اَخْوَفُ عَلَيْكُمْ مِنَ الدَّجَّالِ فَقِيْلَ مَا هُوَيَا رَسُوْلَ اللَّه فَقَالُ عُلَمَاءُ السُّعِ
Min ghoirid dajjali akhwafu 'alaykum minad dajjali faqiyla ma huwa ya rasulullah faqalu ulama' usyu'
Artinya :
Selain dajjal ada yang lebih aku khawatirkan atas dirimu daripada dajjal kemudian seseorang bertanya kepada nabi "siapakah itu ya rasulullah?" Nabi menjawab yaitu ulama ussu' atau ahli ilmu yang penuh dengan sumber kejahatan.

maka peganglah pedoman ketaatan lahir dan bathin untuk selamat dunia dan akherat amien.
Demikian nasehat guru dalam menuntut ilmu.

Facebook

Spotify

Youtube Channel