Tanah ini terletak antara pintu masuk pemakaman dan kubah Syeikh Abubakar bin Salim r.a.
Adapun kisah dari tempat ini adalah sebagai berikut:
Syeikh Abubakar bin Salim meninggal dalam pangkuan Yusuf bin ‘Abid salah seorang murid kesayangan beliau.
Menjelang ajal sang guru, Yusuf bin ‘Abid mengulang-ulang ayat berikut: "FALAMMA QADHAA ZAIDUMMINHA WATHARA" (Q.S. AL-AHZAB:37)
Dengan harapan bahwa sang guru akan menyambut ucapannya itu dengan ayat kelanjutannya yaitu: "ZAWWAJNAAKAHAA" (Q.S.AL-AHZAB: 37)
Yang maksudnya; Sang guru bersedia menurunkan semua ilmu dan ASRAR yang Beliau miliki kepada sang murid Yusuf bin ‘Abid.
Namun sang guru (Syeikh Abubakar bin Salim) berkata:
Sampai tanah KATSIB tersebut menjadi rujukan manusia dari berbagai penjuru.
Sebagian ulama memuji tanah KATSIB dalam mutiara syairnya:
Maka Habib Umar bin Hafidz berkata bahwa ‘sungguh pasir KATSIB itu sudah jauh mencukupi, jauh lebih penuh keberkahan, dan doa ku ini tidak ada artinya dibandingkan dengan kandungan keberkahan pasir KATSIB itu.
Shollu 'alan Nabi
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ
Syeikh Abubakar bin Salim meninggal dalam pangkuan Yusuf bin ‘Abid salah seorang murid kesayangan beliau.
Menjelang ajal sang guru, Yusuf bin ‘Abid mengulang-ulang ayat berikut: "FALAMMA QADHAA ZAIDUMMINHA WATHARA" (Q.S. AL-AHZAB:37)
Dengan harapan bahwa sang guru akan menyambut ucapannya itu dengan ayat kelanjutannya yaitu: "ZAWWAJNAAKAHAA" (Q.S.AL-AHZAB: 37)
Yang maksudnya; Sang guru bersedia menurunkan semua ilmu dan ASRAR yang Beliau miliki kepada sang murid Yusuf bin ‘Abid.
Namun sang guru (Syeikh Abubakar bin Salim) berkata:
”Wahai Yusuf, semua ilmu yang telah kuajarkan kepadamu penuh dengan keberkahan, adapun mengenai ASRAR ku, andaikata aku tidak dapat menemukan seseorang yang pantas untuk menerimanya dari kalangan anak cucuku, maka aku akan tanam di bawah padang pasir ‘INAT."Termasuk keutamaan tanah Katsib tersebut adalah sebagaimana yang diriwayatkan, sangat mujarab untuk mengobati penyakit kulit.
Sampai tanah KATSIB tersebut menjadi rujukan manusia dari berbagai penjuru.
Sebagian ulama memuji tanah KATSIB dalam mutiara syairnya:
Apabila kamu mendapatkan kesusahan atau suatu musibah ...Dikisahkan…Seseorang datang menemui Almusnid Habib Umar bin Hafidz membawa air dalam botol yg diberi pasir KATSIB ingin meminta tambahan doa keberkahan dari Habib Umar bin Hafidz,
Maka pergilah ke tanah KATSIB..
Dan mintalah jalan keluar pada tanah Tersebut
Maka niscaya kamu akan memperoleh jalan keluar berkat Taufik Allah SWT.
Maka Habib Umar bin Hafidz berkata bahwa ‘sungguh pasir KATSIB itu sudah jauh mencukupi, jauh lebih penuh keberkahan, dan doa ku ini tidak ada artinya dibandingkan dengan kandungan keberkahan pasir KATSIB itu.
Shollu 'alan Nabi
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ