Diceritakan pernah Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith dan Al-Habib Salim bin Abdullah
Asyathiri duduk dalam suatu majelis. Di saat itu tibalah waktunya sesi
memberikan ceramah, maka tatkala itu Al-Habib Salim dinobatkan terlebih dahulu
untuk memberikan ceramahnya. Namun, seketika itu Al-Habib Salim justru
mempersilahkan Al-Habib Zein agar lebih dulu. Kata Al-Habib Salim, “Al-Habib
Zein lebih tua dari saya.” Mendengar hal itu, Al-Habib Zein lantas
menanggapinya dengan berkata, “Ayahanda Al-Habib Salim (Al-Habib Abdullah)
adalah guru saya, silahkan antum lebih dulu.” Kira-kira begitu yang di
ungkapkan Al-Habib Zein. Masya Allah, disini ada tarik ulur soal adab. Al-Habib
Salim merasa dirinya lebih muda ketimbang Al-Habib Zein, karenanya Al-Habib
Salim mempersilahkan dulu kepada Al-Habib Zein. Namun, Al-Habib Zein juga tak
mau kalah, dirinya juga merasa masih muridnya ayahanda Al-Habib Salim, maka
untuk menghormatinya Al-Habib Zein justru mempersilahkan Al-Habib Salim untuk
memberikan ceramahnya lebih dulu.
New
Home
/
Al-Habib Salim bin Abdullah As-Syathiri
/
Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith
/
Artikel
/
Kisah Inspirasi
/
Adab Seorang Alim Kepada Sesama Alim.
Adab Seorang Alim Kepada Sesama Alim.
Kisah Inspirasi
Label:
Al-Habib Salim bin Abdullah As-Syathiri,
Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith,
Artikel,
Kisah Inspirasi