Keagungan Hadits Nabi Muhammad SAW

Syekh Yusuf Annabha meriwayatkan dalam kitabnya "Jami'Karamat Al-Aulia" J.I P.136 : sebagai berikut : "Diantara karamat yang ditampilkan oleh Syekh Muhammad bin Ali bin Wahb Abu Al Fath Tqiyyudin ibnu Daqiq Al-led menyatakan : "Ketika kaum Tatar datang menyerang diterimalah surat resmi dari Sultan ke negeri Mesir, (memerintahkan) untuk mengumpulkan para ulama dan membaca Bukhari bersama, maka dibacalah Sahih Bukhari itu, sehingga tinggal satu majlis lagi, pada hari Jum'at keesokan hari itu Ibnu Daqiq Alled bertanya : "Bagaimana kalian dengan pembacaan Bukhari itu?" Seorang menjawab : "hari ini kami akan mengkhatamkannya" "perkara yang kami harapkan" kata Ibnu Daqiq Alled (yaitu kekalahan kaum Tatar) telah terjadi kemarin di waktu Ashar" dan benarlah apa yang dikatakannya. Habib Edrus bin Umar Al-Habsyi menyatakan : " "Ketahuilah hadirin sekalian ! Wajiblah bagi orang yang mendengar hadits Nabi SAW untuk bersikap sopan, meninggalkan hal-hal yang tidak patut, menggunakan akal fikirannya untuk menerima apa yang diterangkan oleh Rasulullah SAW berupa hukum-hukum yang datang dari Rasul Allah, dan hendaklah dia memaksan diri untuk mengikuti apa yang diriwayatkan oleh ulama 'Arifin, yaitu menerima dengan baik apa yang disampaikan oleh Nabi SAW sebagai yang diriwayatkan oleh Qadhi 'Iyadh dalam kitabnya "Assyifa". Diriwayatkan dalam kitab tersebut, bahwa Ibrahim Attujibi berkata : Adalah wajib bagi setiap orang yang beriman, apabila disebutkan nama Beliau SAW hendaklah orang itu bersifat rendah hati, khuyu', bersikap anggun, tidak banyak gerak, menghormati dan mengagungkan beliau, sama seperti seandainya beliau benar-benar ada di hadapannya, sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dalam Al-Qur'an". Diriwayatkan pula bahwa Imam Muhammad bin Sirin (seorang tokoh ulama Tabi'in) kadang-kadang bergurau (tertawa), namum apabila hadits Nabi disebutkan di hadapannya beliau langsung tertunduk dan menjadi khusyu'.


Facebook

Spotify

Youtube Channel