Memuliakan Ahlul Bayt

Ketika Sayyidina Umar bin Abdul Aziz RA masih menjadi penguasa kota Madinah, cucu Rasulullah SAW yang bernama Fathimah binti 'Ali Zainal Abidin bin Al-Husein bin Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhum datang kepadanya.

Semua orang yang berada di dalam rumah disuruh keluar oleh Umar bin Abdul Aziz, kemudian ia berkata kepadanya, "Di muka bumi ini tidak ada keluarga yang lebih kucintai dari kalian, dan kalian lebih kucintai dari keluargaku sendiri."

Itulah salah satu gambaran kecintaan yang terus berlanjut antara tokoh-tokoh umat dan kalangan keluarga ahlul bayt. Contoh-contoh lainnya masih teramat banyak. Imam Abu Hanifah RA, misalnya, sangat besar kecintaannya kepada ahlul bayt. Ia menghormati mereka dan sering membantu untuk mengatasi kesulitan mereka, baik yang sedang dikejar-kejar oleh kekuasaan Bani Umayyah maupun yang tidak. Pada suatu saat ia memberi bantuan keuangan kepada keluarga ahlul bayt yang sedang dikejar-kejar, dengan uang sebesar 12.000 dirham. Bahkan ia mendorong sahabat-sahabat
nya agar membantu mengatasi kesulitan para anggota keluarga ahlul bayt Rasulullah SAW.

Begitu pula Imam Syafi'i RA. Ketika ia dituduh kaum Khawarij sebagai pengikut kaum Rawafidh dan kaum Nawashib (karena kecintaan dan penghormatannya kepada ahlul bayt dan Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar Ibnu Khattab Radhiyallahu Anhum), dalam beberapa bait syairnya ia menjawab tegas:

Kalau aku dituduh 
oleh orang-orang bodoh 
sebagai penganut kaum Rawafidh 
karena aku memuliakan Ali RA ...

kalau aku dituduh 
sebagai penganut kaum Nawashib 
karena aku memuliakan Abu Bakar RA ... 

biarlah aku selamanya menjadi orang Rawafidh dan Nawashib keduanya 
karena aku memang memuliakan 'Ali dan Abu Bakar ... 
kendatipun aku akan dibenamkan dalam gundukan pasir .... 

Ia juga mengatakan,
"Kalau karena mencintai keluarga Muhammad aku dituduh penganut kaum Rawafidh, biarlah Tsaqalain (Kitabullah dan Ahlul Bayt Rasulullah SAW) menjadi saksi bahwa aku ini seorang Rafidh"

Facebook

Spotify

Youtube Channel