SHADAQAH DAN AKHLAK SAYYIDINA ASY-SYEIKH ABU BAKAR BIN SALIM

Asy-Syeikh Abu Bakar Bin Salim, beliau membentuk majelis-majelis ilmu dan majelis zikir untuk orang awam dan orang khusus. Datang pada beliau murid-murid dari jauh, dari Syam, dari Mesir, dari Haramain dan dari tempat pelosok yang jauh untuk menimba ilmu kepadanya. Beliau mendidik murid-muridnya, mendidik sekalian manusia untuk bersikap adab yang patut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Sebagaimana kita dengar bahwasanya didapur beliau dimasak setiap harinya 700 sampai 1000 potong roti. Suatu kali datang ke rumah beliau seorang wanita dengan membawa sedikit makanan yakni sekitar setengah liter atau setengah mud dia ingin menghadiahkan kepada Syekh Abu Bakar bin Salim.

Ketika sampai wanita tersebut kepada pembantunya Syeikh Abu Bakar Bin Salim, pembantunya berkata : “ Apalah artinya hadiah yang kau berikan ini? Tidakkah kau tahu setiap harinya kami memasak hingga seribu potong roti untuk para tamu-tamu kami?” Maka tidak disangka-sangka datang Syeikh Abu Bakar bin Salim, beliau turun dari tangga terdengar suaranya turun menemui wanita tersebut. Langsung beliau berkata kepada wanita tersebut : ”Engkau datang ketempat ini wahai ibu karena Allah, dan engkau bermaksud kepada saya, engkau menuju kesaya karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Berapa banyak langkah yang engkau langkahkan didalam perjalananmu menuju kemari, semuanya adalah pahala dari Allah. Dan engkau menyiapkan hadiah yang mulia ini. Berapa butir dari gandum yang engkau hadiahkan kepada saya? Tiap butirnya betapa besar pahalanya disisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.” Maka diangkat dan diterima hadiah tersebut oleh Syekh Abu Bakar bin Salim, menjamu dan menghormati wanita tersebut.

Dan dia keluar dari rumahnya dalam keadaan gembira. Dan beliau pun menegur pembantunya dan berkata : “Jangan sekali lagi kau berucap kalimat seperti tadi kepada siapa pun. Ketahuilah bahwasanya kami tidak menyaksikan yang memberi kepada kami semata-mata hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apa pun yang sampai kepada kami melalui tangan hamba-Nya banyak ataupun sedikit pada hakikatnya pemberinya adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Sesungguhnya Allah mengganjar mereka sesuai dengan niat mereka, apabila ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala”. Beliau juga mengatakan, “Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, yang banyak tidak akan datang kepadanya.” Dan ini adalah lambang, warisan yang beliau bawa dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Sayyidina Al-Habib Umar bin Hafidz



Facebook

Spotify

Youtube Channel