Syair Hadratus Syeikh Arifin bin Ali bin Hasan

1.      
Disaat aku menempuh berjalan menuju cita-cita, tanpa aku mengenal siang dan malam, banyak sekali aku menemui aral dan rintangan ku tak peduli, tuk meraih cita-cita tidak akan kupejamkan mataku hanya untuk melihat kebesaran dan keagunganMu, kumerasakan sentuhan-sentuhan dzikir membuat sejuknya hati, tanpa terasa titik airmata membasahi pipi yang membuatku semakin rindu untuk selalu menyebutMu, dengan tumbuhnya cinta menyeru pada keimanan waktu demi waktu, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun, tanpa terasa umur makin bertambah, tanpa kusadari dan aku bertanya sudahkah aku mendapatkan cintaNya? kekosongan jiwaku saat tidak ada kejernihan dan kemurnian hati, kucoba untuk meraih yang telah hilang dari hatiku dan berpaling dari apa yang Engkau benci, yang membuat hati makin terasa jauh padahal Engkau sangat dekat keagungan dan kemuliaan berada ditanganMu, kehampaan dan kekosongan jiwa yang membebani hati semakin merana karena tiada cinta dan kasih yang aku rasakan, sepi, sedih, dan kosong, hampa tiada lagi kecintaan yang pernah kurasakan Engkau peduli kepadaku dan menatapku, dan takkan pernah meninggalkan walaupun sekejap dalam pandanganMu terhadapku, Engkau taburkan cintaMu kepadaku, tapi sungguh aku tidak tahu dan tidak mengerti karena kebodohanku, yang aku ketahui ketulusan dan kemurnian yang akan aku rasakan, cinta itu penuh dengan  harapan untuk meraihnya, kembali seperti semula betapa bodoh dan ruginya diriku yang tidak merasakan belaian dan kelembutanMu dan kasih sayangMu yang melampaui ruang dan masa dalam keabadianNya rintihan dalam kesunyian yang penuh dengan kerinduan ditengah malam penuh harapan 'mendapatkan cintaNya yang abadi.

Facebook

Spotify

Youtube Channel