Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari


Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari dilahirkan pada juma'at malam sekitar pukul 04.30 WITA, 7 rabiul awal 1304 H.di desa dalam pagar Martapura. Beliau merupakan Dzuriyah dari Tuan Syeikh Muhammad Arsyad Albanjari dimana ayahnya bernama H.Abdus Shamad bin H.Muhammad Said Wali, merupakan keturunan ke empat Syeikh yang lebih terkenal dengan nama datu kalampayan, sedangkan ibunya bernama Hj.Qamariyah.

Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari sejak kecil sampai dewasa mendapatkan banyak bimbingan ilmu dari keluarganya yang sangat kental dengan tradisi religius islam, sehingga iman dan tauhid terbina dan terpelihara dalam dirinya, mempunyai ahlak yang terpuji santun dalam berbicara serta benteng yang kokoh dalam menegakkan perintah Allah SWT. dan senantiasa terhindar dari perbuatan sia-sia.

Selain itu dari sejak kecil Tuan Guru Zainal Ilmi sudah mempunyai ciri menjadi ulama sebab beliau memIliki akhlak yang mulia yang tercermin dalam sikap dan perbuatan. Sejak kecil itu pula,beliau menyibukkan diri dengan mengisi hari-harinya dengan menuntut ilmu dan beribadah memelihara waktu dan mengerjakan ibadah-ibadah, memelihara dan mengerjakan ibadah-ibadah sunat, menghindari diri dari perbuatan syubhat, adapun Tuan Guru Zainal Ilmi dalam menuntut ilmu diantar Gurunya adalah orang tuanya sendri Tuan Guru Abdus Shamad, padanya beliau belajar Arabiyah, fiqih, dan hadis selama kurang lebih 6 tahun,kemudian kepada


  • Tuan Guru Muhammad Amin bin Qadhi H.Mahmud, 
  • Syeikh Abdurrahman Muda, 
  • Tuan Guru H. Abbas bin Mufti H.abdul djalil,
  • Tuan Guru Abdullah bin Guru H.Muhammad shaleh,
  • Tuan Guru H.Muhammad Ali bin Abdullah Albanjari,
  • Tuan Guru H.Khalid,
  • Tuan Guru H.Ahmad Nawawi,
  • Tuan Guru H.Ismail dalam pagar martapura (ayah dari KH.Rahman Ismail, mantan kepala menteri agama kabupaten banjar),
  • Tuan Guru Ahmad Wali Kuin Bajarmasin (murid H.Masaid Wali,kakek dari Tuan Guru KH.Zainal Ilmi).

Dari Guru-gurunya tersebutlah Tuan Guru  Zainal Ilmi mendapatkan ilmu pengetahuan agama yang kemudian beliau amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut suatu Riwayat Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari adalah Khalifah dari Mufti Indaragiri Riau, yakni Syeikh Abdurrahman Siddiq Albanjri atau lebih dikenal dengan (datau sapat).

Ketika Syech Abdurrahman Siddiq Albanjri hendak berangkat ketembilah riau,beliau ditanya oleh seseorang dikampung dalam pagar "siapakah pengganti Guru dikampung ini"..?kemudian Syeikh Abdurahman Siddiq menjawab"Anang Ilmi ( Tuan Guru  Zainal Ilmi Albanjari) penggantiku."sambil menepuk bahu Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari.

Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari memiliki perawakan gemuk dan tidak terlalu tinggi, meskipun demikian beliau sangat di hormati dikalangan masyarakat dan kalangan ulama sendiri, sebab bukanlah ukuran jasmani yang mereka liat melainkan kedalaman ilmu yang dimiliki dan ahlak yang terpuji yang sungguh mempesona dan membuat orang-orang memuliakannya.kemudian dari pada itu.

Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi, hal ini terlihat bahwasanya beliau suka menyantuni pakir miskin dan janda janda tua.sunggguh betapa tinggi ilmu beliau hingga menyembunyikan siat kedermawananya semasa hidup hingga tiada orang lain mengetahuinya ,kecuali hanya Allah dan orang-orang tertemtu saja yang mengetahuinya.konon diceritakan Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari membagi bagikannya ketika malam tiba secara sembun & yimbuyni dan ketika  pagi menjelang,fakir miskin dan janda2 tua yang dibrikan sedekah kaget dengan rezki yang ada didepan rumah mereka. hal demikian terus menerus terjadi selama beliau masih hidup,namaun setelah beliau wafat,para fakir miskin dan janda2 tua tidak pernah lagi mendapatkan sedekah seperti biasanya.maka msyarakat pun menyadari akan kemulian jiwa sosial sang Guru yang dalam memeberi sedekahsaja ia tak mau menyebutkan namanya dan memperlihatkan.
banjarmasinberkahKaromah  Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari Memadamkan api dengan jarak jauh

Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari tiadak saja memiliki keilmuan tinggi dan ahlak yang mulia,namun beliau memiliki segudang keistmewaan diantaranya karamah  yang biasanya nampak pada wali-wali Allah SWT,diantarnya terjadi pada saat beliau mengajar murid-muridnya  di kediaman beliau,ditngah2 pengajian beliau,berkata"berhenti sebentar "kemudian sang Guru masuk kedalam dan melepakan baju jubahnya kemudian beliau bergegas mengambil dua buah timba dan menuju sungai di depan rumah beliau,Timba itu diisi dengan air dan disiram ke jalan raya,satu tiba itu disiramkan kesebelah kanan dan satu timba yang satuny di siram kesebelah kiri,slesai melakukan hal tersebut,Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari kembali masuk kedalam rumah dan bertemu dengan ibunya.ibunya yang keheranan dengan tingkah laku sang anak pun bertanya kealakuan beliau tersebut, kemudian beliau pun menjawab dengan lemah lembut bahwa beliau telah menolong  orang yang terkena musibah  kebakaran.berselang beberapa hari setelah kejadian diluar akal tersebut,datanglah seseorang yang sengaja berkunjung kepada beliau dengan ungkapan yang mengagetkan orang lain yang mendengarnya,bahwa Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjarilah yang telah menolong memadamkan kebakaran suatua kampung, dikampung marga sari kabupaten tapin, dengan karamah beliau,...
banjarmasinberkahMemenuhi hajat petani durian.. Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari memiliki banyak karamah yang masih disimpan orang2 yang masih sejaman dengan beliau,begitu pula dengan cerita Turun temurun dari satu generi ke generasi lainnya,diantaranya di ceritakan diantaranya . Ada seorang petani yang mempunyai banyak pohon duren,namun pohon duriannya tersebut tak kunjung berbuah,hingga ia pun berhajat apabila durian miliknya berbuah,maka akan dihadiahkannya kepada Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjaritak berselang lama,kebuan tukang petani durian itupun berbuah.namun pohon durinnya hanya berbuah 3 bigi saja,maka si petani masih saja ingin menunaikan hajatnya untuk memberikan semua buahnya kepada Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari.kendati demikian,maksud hati ingin berjumpa dengan Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjariteernyata tidak kesampaian kerena banyaknya kesibukan pada si petani tersebut,dia pun kemudian menitipkan 3 buah durian tersebut kepada seseorang tetangganya yang kebetulan mau bersilaturahmi kepada  Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari. ditengah perjalan orang yangdi amanahi buah tersebut rupanya tidak tahan menahan keinginan untuk mencicipi buah durian tersebut,Akhirnya orang itupun memakan satu buah durian yang diamanahkan,Agar aksinya tidak ketahuan,ketika sampai di Martapura ia pun membeli satu buah durian untuk mengganti buah yang diamakannya.Sesampai dirumah Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjariorang tersebut menitipkan buah yang diamanahkan oleh si petani.yakni 3 bigi buah durian yang satunya telah di ganti olehnya,  Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjaripun menyambut baik tamu tersebut dan mengambil hadiah titipan dari petani,Uniknya,  Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari hanya mengambil 2 buah durian,dan1 biji dibelah dan disuguhkan kepada tamunya tadi.ketika beliau menyugukan itulah Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari berkata "Bagaimana rasanya dengan durian yang kamu belah dan kamu makan dalam perjalanan tadi,,,?" mnias mana dengan yang ini..?"
saat itulh sang tamu menyadari bahwa orang yang ditemuinya bukan orang sembarangan.bahwasanya beliau adalah orang yanag kasyaf dan diberi keistimwewaan oleh Allah SWT.
banjarmasinberkahWafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari dimasa hidupnya juga pernah diangkatnya sebagai penasehat badan pemulihan keamanan daerah kabupaten Banjar sekitar tahun 1956,ketika terjadi pemberontakan Ibnu Hajar.Setiap jum'at beliau memberikan ceramah kpada maysarakatyang terpengaruh dengan pemberontakan tersebut.Menjelang Wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjarimasih menyempatkan waktu berdakwah,sebagaimana diceritakan,pada waktu itu beliau ada jadwal mengisi ceramah di Karang Intan.padahal Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjarisudah ttau kewafatannyakian dekat.sebab beliau menyuruh seseorang kepada mertuanya,mengabarkan kepada istrinya yang telah menginap dsana agar segera pulang kerumah.dengan pesan singkat dari  Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari"lakasi bulik kena kada sampat"selainin itu pula sebelum berangkat ke Karang Inatanuntuk berdakwah,beliau berkata kepada orang yang ada diwaktu sekitar itu"nanti bnyak orang "tak lama setelah itu beliau berangkat ke Karang intan.setelah acara tersebut itu selesai,  Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjarimendadak sakit dan berunjung wafatnya ditempat dakwahnya,Karang Intan,pada hari jum'at pada tanggal 13 djulkaidah 1375 H bertepatan dengan 21 juni 1956 pada pukul 12 siang.. Subhanallah... Ketika wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjaritersebut musim kemarau,tanah dan sungai kering,sehingga untuk dimakamkan di desa Kelampayan disamping orang tuanya mendapatkan kendala,sebab untuk kekalampayan pada saat itu harus menggunakan jalur sungai sedangkan suangai sebagai sarana transportasi iyu idak bisa digunakan kerena kekeringan yang melanda,Dngan demikian muncullah inisiatif untuk memakamkan Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari ditempat lain,seperti didesa Dalam Pagar
banjarmasinberkahadapun juga ingin dimakamkan ditaman mkam Pahlawan Bumi kencana oleh inisiatif ABRI,sebab dianggap sesepuh angkatan bersenjata.semua usulan tersebut disambut oelah ahli waris,namun ahli waris tetap menginginkan jasad beliau dimakamkan dengan datuknya Syekh Muhammad Arsyad Albanjari,kendati dengan hal yang mendekati tidak mungkin pada saat itu. Allah SWT berkehdak lain,tak disangka dan tak diduga jum'at mlam hujan turun dengan derasnyasehingga sungai yang dulu kering menjadi berair hingga bisa dilewati perahu yang membawa jenasah dan rombongan sanak keluarga yang mengiri jenazah Tuan Guru Zainal Ilmi Albanjari.dan pada hari sabtu 14 djulkaidah 1375 H dengan suasana yang penuh Hikmat jasad beliau dikebumikan disampinh makam orang tuanya Tuan Guru H.Abdu Shamad di kelampayan berdekatan dengan Datuknya Syekh Muhammad Arsyad Albanjari

Facebook

Spotify

Youtube Channel