Melihat sahabatnya yang bermazhab Hanafi memasuki masjid, Al-Qaffal yang bermazhab syafi'i segera berbisik kepada muazzin agar membaca iqamah sesuai mazhab Hanafi.
Al-Qaffal mempersilahkan sahabatnya untuk menjadi imam. Al-Qadli yang didapuk jadi imam memutuskan shalat maghrib sesuai dengan mazhab Syafi'i (dengan membaca basmalah jahr dsb), karena menghormati Al-Qaffal dan pengikutnya serta masyarakat setempat yang bermazhab syafi'i.
Dari kisah diatas nampak sekali toleransi antar mazhab. Ulama yang saling menghormati. Ulama yang menguasai beragam mazhab tanpa fanatik buta. Fanatisme muncul karena kejumudan dan kebodohan, merasa paling benar dan paling pintar.