Untuk apa para sahabat melewati malam dengan perut lapar? Untuk membersihkan diri & menyucikan nafsu. Setelah itu, mereka banting tulang berjuang di jalan Allah & mengerjakan shalat malam.
Pada masa-masa awal risalah Nabi, shalat malam diwajibkan, bukan hanya disunnahkan. Para pengikut beliau diwajibkan mengerjakan shalat setengah malam. Seorang sahabat, saking menyatunya dengan Allah, mengerjakan shalat sampai lebih dari setengah malam.
"Barangkali belum sampai setengah malam. Aku harus hati-hati, aku harus tambah sedikit lagi." Bisik sahabat itu di hatinya. Ia pun tenggelam & larut menikmati shalatnya. Sampai di penghujung malam, ia berkata lagi, "Barangkali masih kurang, aku tambahkan sedikit lagi." Demikianlah, tanpa terasa fajar sudah terbit & ia telah mengerjakan shalat semalam suntuk.
Latihan pertama yang Nabi berikan kepada para sahabat adalah mengurangi kesenangan dunia & memacu mereka untuk melakukan ketaatan & ibadah kepada Allah. Hal ini pada akhirnya membuahkan nafsu yang bersih & suci. Tetapi, lebih daripada itu, anda jangan pernah mengakui prestasi nafsu & menganggapnya sudah suci. (Sayyidil Habib Ali Zainal Abidin Al Jufri)