Adab Penuntut Ilmu



 Qs: Al-An'am 153


Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.(153)

Dikatan dalam syair oleh Al-Imam Sayyidina Abdullah bin Alwi Al-Haddad seseorang itu tidak dapat menempuh perjalanan lahir maupun batin, kecuali dengan semangat yang tinggi dan penuh dengan kesungguhan, sedangkan orang-orang yang bodoh membiasakan dengan kemalasannya, lemah, kurang akal, dan suka menunda-nunda sedikit yang dapat menyelesaikan suatu urusan dan tidak pernah mendapatkan apa yang dituju kecuali hanya sekedar perintah Allah yang dia kehendaki dan penuh dengan keraguan yang tidak memiliki prinsip yang tetap dan imannya selalu berubah-rubah / taqlid.

maka Al-Imam Abdullah Al-Haddad dalam syairnya juga menegaskan : "Wahai penuntut tahqiq (Orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu), bangun dan bersegeralah dengan penuh semangat dan kemauan, bangkitlah dan bersabarlah dalam mengendalikan nafsu, berkatalah yang benar dan bersiaplah selalu di pintu".

sedangkan menurut Sayyidina Al-Imam Al-Arifbillah Ahmad bin Hasan Al-Athas dalam kitab qirthos mengatakan "Puncak anugerah ilahiyah terbagi menjadi 3"

1.kesungguhan dalam mencari
2.pengabdian diri sebagai hamba yang baik
3.niat yang benar

apabila 3 syarat ini dimiliki bagi penuntut ilmu maka telah tercapai maksud dan cita-citanya. maka dengan niat bersungguh-sungguh untuk mencari puncak anugerah ilahiyah, dan penuh semangat merupakan puncak awal atau dasar semua amal kebaikan, karena niat adalah ruh dari segala ketaatan, dan semangat merupakan dasar modal semua amal kebaikan, apabila dibangun amal shaleh dan ahlaq yang baik maka tercapailah tujuan menuntut ilmu, maka yang didapatkannya akan mengetahui kelemahan-kelemahan pada diri sendiri, karena semakin menuju tingkat kemuliaan akan semakin bertambah pula kelelahan dalam mencapainya, dan kemuliaan itu tidak akan pernah diperoleh kecuali dengan bentuk proses yang perlahan-lahan dan membutuhkan waktu yang semangat lama dan tidak akan didapatkan atau terwujud cita-cita itu hanya dengan mengaku-aku dan thulul amal (panjang angan-angan).

Menuntut ilmu menurut Asy-Syeikh Al-Imam Al-Quthub As-Sayyid Al-Arifbillah Abdullah bin Abu Bakar Al-Aydarus mengatakan "Apabila penuntut ilmu semangatnya lemah dan kurang dan malas, maka membuat mata hati menjadi gelap, jiwa atau hati menjadi keras dan pikiran membeku dan tidak akan pernah tercapai cita-citanya dan tidak akan pernah sampai kepada yang dicintainya, dan barangsiapa menghendaki kerjenihan hatinya dan masuk kedalam alam Rabbani maka hendaklah dia banyak beribadah dengan sholat ditengah malam"
Asy-Syeikh Al-Imam Al-Quthub As-Sayyid Al-Arifbillah Ahmad bin zein Al-Habsyi
"Seseorang itu tidak akan dapat mencapai sesuatu kedudukan kecuali seseorang itu benar-benar fokus pada kedudukan itu, dan apabila seseorang itu banyak cabang maka tidak akan sampai terhadap kedudukan tersebut, karena Allah tidak akan memberi hambanya kecuali memiliki persiapan niat untuk itu" 

berapa banyak orang-orang yang disebut orang-orang sholeh yang semangatnya tidak mampu untuk menambahkan atau menaikkannya kepada kedudukan yang lebih tinggi sehingga dia tetap pada maqam kedudukan yang semula.
maka dengan persiapan melakukan aktivitas atau kegiatan dan berjuang dijalan Allah akan didapatkan keberkahannya dan akan memperoleh pemberiannya, maka dengan mujahadah (berjuang) akan didapatkannya musyahadah (penyaksian / melihat Allah).
Sesuai dengan firman Allah
QS: Al-Ankabut 69


Dan orang yang berjihad untuk mencari keridloan kami
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
dalam syair Al-mutanabbi


Dan penuntut ilmu harus siap dan mengetahui bahwa kebaikan itu banyak ujian dan coban dan rintangannya, maka yang dibutuhkan untuk penuntut ilmu adalah kesabaran untuk menghadapinya, dan barangsiapa dapat bersabar dalam menghadapi ujiannya dia akan sampai pada kesenangan.

Facebook

Spotify

Youtube Channel