Hakikat Cinta Oleh Habib Hasan bin Abdullah As-Syatiri


Mencintai (Ulama) bukan dengan seringnya bersalaman, juga bukan dengan menziarahi dan mengusap nisannya, itu semua bukan tanda cinta.

Cinta itu soal hati, kita sering mendengar khutbah agar menjauhi ghibah, tapi apa kita sudah melakukannya? Kita sering dinasehati agar membaca Al-Qur'an, tapi apa nasehat itu kita bawa sampai ke rumah?

Berusaha bangun sebelum fajar dan membaca Al-Qur'an, walau setengah jam saja. Rasanya jarang yang seperti itu.

Dan apakah ada yang berusaha meninggalkan hal-hal yang diharamkan? kita kerap tidak memperdulikannya. Itu tanda belum cinta. Pecinta akan selalu patuh kepada yang dicintai.

Sebagian ulama berkata: "Lihatlah orang yahudi dan nashrani betapa mereka sangat mencintai nabi-nabinya. Tapi apa mereka akan dikumpulkan dengan nabi-nabinya? tentu tidak! kenapa? karena mereka tidak patuh.

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ

“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian“. (QS. Alu Imron: 31).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook

Spotify

Youtube Channel